Mahakarya Tuhan

1570 Words

"Hahahahaa!" Dan gadis itu tak berhenti menertawakannya. Kenapa? Ada cerita lucu? Ah tidak. Gadis itu hanya teringat persoalan tadi di mana yang seharusnya hanya ia dan Ardan, eeeh si Inka juga bergabung dengan mereka. Tak lupa, gadis itu menggoda Ardan karena mendekati Diana. Tapi di sisi lain, ia juga bilang kalau tak akan melepaskan Ardan. Jadi lah, Ardan sebagai bahan rebutan untuk dua perempuan itu. Meaki cuma candaan. Ya bagi Diana sih begitu. Bagi Inka? Ohoo. Ia tak akan merebut kok. Tapi kalau keduanya tak berjodoh, ia pasti akan mendeksti Ardan. Ya itu pun kalau belum ada cowok yang ia suka lagi selain Ardan. Meski ia mengakui kalau Ardan adalah pilihan terbaik baginya untuk saat ini. Tak ada lagi cowok lain. Ardan? Cuma pasrah saja dan. Ia sudah tidak bernafsu untuk makan. Tap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD