Pelangi di Hati

1544 Words

"Dipakek. Yang ini buat diminum." Ardan tak sengaja melihatnya menepi di halte padahal cowok itu melaju di jalan yang berlawanan. Tapi kok ia bisa melihat Diana? Ya kalau isi kepalanya dipenuhi Diana, secara otomatis yang dilihatnya sudah pasti Diana semua kan? Gadis itu hanya bisa terpaku dan terkejut. Tak disangka karena Ardan yang muncul di tengah-tengah hujan begini. Tak hanya membawakan jas hujan yang bagus untuknya tetap juga seplastik obat yang dibeli di apotek. Ya tadinya sempat hendak pergi begitu saja. Tapi naluri menolongnya tak pernah bisa mati. Jadi ia membawakan jas hujan itu setelah membelinya di toko terdekat. Kebetulan sskali semua serba dekat. Ya kalau niatnya mau menolong orang pasti ada saja jalannya. Ya kan? "Makasih abang." Ardan hanya mengangguk. Cowok itu berp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD