Aisha geleng-geleng kepala,. Dina mengerutkan kening melihat mamanya. Ada apakah? Sementara ia sibuk mencari ponselnya yang entah di mana. Ia hendak menghubungi Rachel. Ya mungkin membatalkan? Atau ya menunggu dulu bagaimana kelanjutan Ardan dengan dokter spesialis kulit yang hendak dikenalkan mamanya? Ia juga bingung. Yang jelas, tampa diduga mamanya bergerak cepat dan mendapatkan jawaban yang begitu cepat juga. Ya kalau ceweknya sudah mau rasanya mustahil deh kalau Ardan tak mau. Pasti mau kan? Ia yang melihatnya saja, cewek itu terlalu cantik untuk Ardan. Hahahaha. "Kenapa, ma?" "Saudara kembarmu itu, minta mama beliin sempak. Katanya abis dicuri." Dina tertawa. "Siapa yang mau ngambil?" "Itu lah. Mama juga heran. Mama sengaja beli yang warna kayak gitu biar gak diambil orang. Ma