"Yang menyembuhkan penyakit itu Allah, Umi. Bukan dokter. Umi jangan jadi musyrik." sahut Fatimah dengan nada suara sedikit kesal. Mendengar dan melihat reaksi Fatimah barusan, Bebby tersenyum dalam hati. Seolah dugaannya adalah benar. "Iya, Umi tahu. Maksud Umi itu, Allah menyembuhkan lewat tangan dokter begitu Nduk." "Benar kok Bu Yai, dokter itu tidak bisa apa-apa. Sekeras mungkin berusaha kalau sudah waktunya dipanggil oleh Sang Maha Kuasa juga dokter tidak bisa apa-apa." sahut Bebby sambil terkekeh. "Maaf ya Mbak, tapi bukannya perempuan itu adalah aurat? Banyak sekali syaiton yang mengincar saat perempuan di luar rumah dan perempuan itu tidak wajib mencari nafkah. Tugas perempuan itu adalah berdiam di rumah dan menjaga harta suaminya hingga suaminya pulang." sela Fatimah pada obr