Tak beberapa lama dari itu, Saga kembali ke tempat duduk nya sudah bersama dengan cewek baru yang mereka semua tidak ketahui itu siapa. Ya biasa lah Saga memang selalu memikat seluruh cewek dengan mudah nya. Lagi pula siapa yang tidak mengenal Saga? Nama nya pasti sudah tersebar di mana-mana karena banyak nya teman dan fans yang berasal dari sekolah yang lain juga. Saga memang friendly maka mya ia bisa mendapat kan banyak teman bahkan hingga saat ini masih banyak.
“Pesen aja apa pun yang lo mau, gua traktir malam ini.” ujar Saga ke cewek itu.
“Thanks Saga, gua boleh ajak temen gua ga?” tanya cewek yang saat ini di ketahui bernama Mira yang berasal dari sekolah tetangga dari SMA 45 tersebut.
“Sure, ajak aja makin rame makin enak juga.” ujar Saga kepada Mira dan saat ini Mira langsung keluar dari table untuk mencari teman-teman nya yang tadi datang bersama dengan dirinya. Pasti teman-teman nya akan langsung senang sskali dan mengucap kan terimakasih kepada Mira karena telah membawa mereka ke Saga.
“Lo kenapa sih pakek aja orang kesini segala Ga?” tanya Sultan karena tidak biasa nya Saga mengajak orang tanpa bertanya kepada Sultan dan Zean seperti saat ini. Maka dari itu ini aneh bagi Sultan dan Zean. Saga pun hanya diam saja.
“Gua masih pusing gila. Kenapa sih itu Adara kayak gitu?” tanya Saga itu.
“Aelah Ga lo masih mikirin Ara? Lagi pula gua pikir wajar aja sih mungkin dia ga mau berurusan sama lo karena ya lo tau kan kalo lo itu banyak fans. Dia ga mau keliatan deket sama lo maybe karena takut sama fans lo. Udah lah lo ga usah mikirin dia lagi mending lo tuh mikirin yang lain aja lah.” ujar Zean menasihati Saga.
“Tapi aneh aja gua ngeliat dia. Dari mata nya itu dia kayak marah banget sama gua, dan seumur hidup gua belum pernah di tatap kayak gitu sama cewek. Maka nya gua heran dong, lagi pula seingat gua gua belum pernah ketemu atau ngobrol sama dia. Gua dulu cuman kenal nama nya aja karena dia sering juara.” ujar Saga mengatakan hal itu tapi saat ini pembicaraan mereka itu harus berhenti karena Mira sudah datang bersama dengan empat teman nya. Empat teman Mira saat ini terlihat sangat kaget.
Mereka kira saat Mira mendekati mereka dan mengatakan bahwa dirinya di ajak ke table Saga Mira sedang halu saja. Namun ternyata ini semua bukan kehaluan sementara karena saat ini memang benar-benar mereka ada di table dari Saga itu.
“Oh udah Mir, hai guys.” sapa Saga membuat mereka senang bukan main nya.
“Hai Saga, wah gua kira tadi temen gua cuman Halu aja waktu bilang kalo lo ngajak kita ke table lo tapi ternyata bener. Ga nyangka sih.” ujar Nora kepada Saga.
“Hahaha bener kok, kalian have fun ya for this night. Gua bakalan traktir kalian semua. So pesen aja apa pun yang kalian mau.” ujar Saga tersenyum ke mereka.
“Wahh ternyata bener ya lo itu friendly banget. Padahal kita baru ketemu kali ini doang tapi lo udah nraktir kita. Gua sekarang paham kenapa lo banyak temen nya sih di mana pun. Siapa juga yang nolak temenan sama lo heheh.” ujar Rita saat ini.
Di puji seperti itu Saga hanya tersenyum saja karena entah lah itu pujian yang ke berapa yang berhasil ia dapat kan. Karena saking banyak nya tidak bisa diitung.
Sementara berbeda dengan Saga yang sedang menikmati malam nya di club malam, saat ini Ara sedang melihat langit yang sedang cantik-cantik nya di atas sana. Terlihat saat ini berjuta-juta bintang yang ada di langit tersebut menemani bulan.
“Enak ya kalo jadi Bulan, banyak banget temen nga. Tapi sayang gua ga punya cahaya sebanyak bulan yang bisa menyinari malam yang gelap.” ujar Ara tersebut.
Ara saat ini memikirkan tentang kejadian itu lagi. Seperti nya sampai kapan pun itu ia tidak akan bisa melupakan kejadian yang bagi nya sangat mengerikan itu. Dan entah kenapa mengingat hal itu membuat dirinya lebih penasaran dengan Saga.
Saat ini Ara menbuka i********: dan dirinya membuka akun milik Saga. Entah lah kenapa Ara sampai menbuka akun saga seperti ini. Rasa nya ia benar-benar penasaran dengan apa dan bagaimana kehidupan dari Saga tersebut pada saat ini.
Banyak sekali foto yang Saga post di i********: nya tapi kebanyakan foto bersama dengan teman-teman nya yang memang banyak sekali. Follower dari Saga saja sudah hampir menyentuh angka satu juta follower saking dia terkenal nya.
Kenapa harus gua sih Ga? Kenapa hars gua yang lo bikin kayak gini? Gua bahkan ga pengen temenan sama lo tapi kenapa lo ngelakuin ini ke gua? Apa salah gua sama lo sih Ga? Semoga Tuhan masih ngasih jalan buat gua biar gua bisa ngewujudin segala cita-cita gua Ga. Gua belum siap buat nyiptain dunia baru buat seseorang Ga. Gua belum siap. Batin Ara sembari melihat foto Saga di i********:.
Lalu mata Ara terpaku pada salah satu foto disana yang mana foto tersebut merupakan foto anak kecil yang di gendong Saga. Saga tampak sangat menyayangi anak kecil tersebut. Entah lah Ara tidak tahu itu siapa yang pasti Saga terlihat sangat bahagia di dalam foto itu. Caption foto itu adalah ‘My Lovely Boy’ yang Ara tidak tahu apa artinya. Banyak sekali yang komen disana dan menyangka bahwa itu merupakan adik dari Saga karena mereka memang sangat mirip sekali. Ara pun juga bisa melihat kemiripan antara mereka berdua di dalam foto yang ada tersebut.
“Gimana gua harus menjalani hari gua besok, rasa nya gua mau pindah sekolah aja. Tapi ga mungkin karena gua aja baru mau masuk ke sekolah bahkan kelas pun baru tahu besok. Yang gua harap kan saat ini semoga gua ga sekelas sama Saga. Karena bakalan susah banget kalo sekelas sama dia.” ujar Ara pada dirinya sendiri.
Setelah itu Ara tertidur karena tiba-tiba saja kepala nya pusing sekali . Karena nya ia memilih untuk tidur lagi pula ini juga sudah malam. Besok ia harus sekolah.
Sementara itu saat ini Saga masih ada di club malam dengan dua teman nya san tentu nya dengan Mira dan beberapa teman yang lainnya. Mereka masih have fun dengan minuman yang sedari tadi terus bertambah dan bahkan saat ini para cewek sudah mabuk. Saga, Sultan dan Zean pun akhir nya meminta mereka berdua untuk berhenti dan saat ini mereka pun sudah berhenti. Mereka di bawa oleh Sultan dan Zean keluar untuk di carikan taksi. Saga masih ada di dalam dan ia masih meminum minuman beralkohol tersebut. Rasa nya ia tidak bisa mabuk dan sekadar melupakan Ara. Entah lah ia sendiri juga heran kenapa tidak bisa melupakan Adara itu.
“Apa yang sebenar nya udah gua lakuin ke lo Adara? Kenapa lo terkesan benci banget sama gua? Gua ga akan berhenti ganggu lo sebelum gua tau sebenar nya ada apa sama lo dan kenapa sama lo.” ujar Saga berjanji kepada dirinya sendiri saat ini.
Setelah teman-teman nya kembali bersamanya saat ini Saga mengajak mereka untuk pulang karena mereka juga harus sekolah di pagi hari mya. Ini saja sudah pukul satu tapi mereka masih ada di club malam. Mereka saat ini meninggalkan club malam.
Pagi hari akhir nya tiba juga. Ara bangun sangat pagi khas anak yang rajin sekolah. Ia pun hari ini akan diangar oleh kakak nya karena kemarin Alex bilang bahwa untuk seminggu pertama Alex akan mengantar kan Ara pergi ke sekolah. Tentu lah Ara senang. Saat ini keluarga Ara sedang makan bersama di ruang makan. Tidak ada pembahasan apapun di antara mereka, mereka pure hanya makan saja.
Setelah makan akhir nya Ara pun berangkat ke sekoleh dengan membonceng motor dari Alex. Mereka sudah berada di perjalanan menuju ke sekolah saat ini.
Sementara itu Saga yang tadi malam pulang ke apartemen nya bersama dengan Sultan dan Zean juga baru saja bangun. Mereka bertiga pun bersiap-siap ala kadar mya lalu setelah itu mereka berjalan meninggalkan apartemen menuju ke basement untuk mengambil mobil mereka. Saat ini mereka sudah meninggalkan apartemen.
Setelah berada di perjalanan selama lima belas menitan akhir nya Ara sudah sampai di SMA 45. Ia pun berpamitan pada Alex dan langsung masuk ke dalam tak lama kemudian mobil Saga masuk ke wilayah SMA 45, entah kenapa melihat Saga rasa nya Alex tidak menyukai nya. Entah lah ini hanya perasaan atau ada masalah.
Saga melihat bahwa Adara baru saja di antar oleh Alex, Saga pun setelah sampai di parkiran langsung turun dan menyusul Adara yang sudah masuk ke dalam. Pasti tujuan pertama adalah mading karena mereka semua belum mengetahui kelas mereka dimana jadi waktu pertama kali masuk pasti mereka pergi ke madimg dahulu.
Benar saja saat ini Ara sudah ada di sekitaran mading yang sedang di kerumuni oleh banyak siswa yang ingin mengetahui dimana kelas mereka. Ara tampak kesusahan untuk masuk ke dalam karena kerumuman itu saling mendorong satu dengan yang lain. Dan tak sengaja ada yang mendorong Ara sehingga Ara saat ini ingin jatuh ke belakang, tapi Saga sudah siap menangkap Ara dengan sigap.
Di tolong oleh Saga tidak membuat Ara lega, ia justru malah emosi dan saat ini ia sudah berdiri tegap tanpa sadar karena sentuhan dari Saga yang mengingat kan dirinya akan malam menyeram kan itu membuat tangan Ara terangkat. Dan terlihat saat ini Ara menampar Saga dengan sangat kencang. Tentu tamparan dari Ara ke Saga membuat seluruh orang yang ada di dekat mereka tampak terkejut. Saga pun juga sangat terkejut dengan Adara itu.
“Lo gila?! Ngapain lo nampar Saga di depan banyak orang gini?” teriak Vanya yang merupakan salah satu teman Saga. Ia tidak suka Saga di perlakukan seperti itu.
Ara masih diam saja dan ia tidak merasa takut atau pun menyesal sudah menampar Saga saat ini. Hal itu membuat Vanya semakin kesal kepada Ara tersebut.
“Udah Van, biar gua aja. Ini masalah gua sama dia.” ujar Saga karena tadi nya Vanya sudah ingin mengajak gelut Ara yang tidak mau minta maaf kepada Saga.
“Okay gua bakalan tenang sekarang karena api kalo campur api malahan semakin besar apinya dan mungkin bisa menyebar kemana-mana. Dari kemarin gua udah tanya baik-baik sama lo, sebenar nya apa masalah lo sama gua?” tanya Saga.
“Lo bakalan tau kalo lo ga bodoh.” jawab Ara yang semakin membuat Saga berpikir dengan keras karena ia sama sekali tidak tahu masalah nya dengan Adara.
“Okay Adara, biar semua nya enak aja. Gua ga mau punya masalah sama siapa-siapa. Sebelum nya gua juga ga kenal sama lo gua cuman tau sebatas nama aja, jadi gua ga tau sebenar nya apa salah gua sama lo. Tapi biar badai ini reda, gua mau minta maaf sama lo kalo gua ada salah sama lo. Itu udah cukup buat redam amarah lo Adara?” tanya Saga sembari menatap Adara yang sangat benci dengan tatapan Saga.
“Semudah itu lo minta maaf? Selama nya bahkan gua ga akan pernah bisa maafin lo.” ujar Adara hampir berteriak saking ia merasa kesal kepada Saga.
“Lo ya udah di tolong sama Saga tadi malahan lo sewot sendiri. Jangan-jangan lo ga ada masalah kan sama Saga? Lo cuman mau Saga sama kita semua perduli sama lo . Lo cuman mau di perhatiin kan? Kurang perhatian lo!” ujar Vanya yang kesal.
“Cari perhatian sama dia? Bahkan gua ga sudi buat kenal sama dia kalo lo mau tahu.” ujar Adara dengan sangat sadis dan Saga masih melihat ke arah Adara itu.
“Lagi pula lo cuman ga tau aja. Pertolongan dia tadi gua malah buat gu semakin benci sama dia. Dan pertolongan dari dia tadi ga ada apa-apa nya ketimbang gua yang udah di jorokin ke jurang sama dia.” ujar Adara yang langsung keluar dari kerumunan itu meninggalkan semua orang yang masih bertanya-tanya tentang permasalahan nya.
“Adara bilang sama gua! Gua salah apa sama lo!” teriak Saga yang sudah memendam nya sedari tadi. Ia benar-benar penasaran dengan permasalahan nya.
Namun Ara terlihat tidak menghiraukan nya dan Ara malah berjalan semakin menjauh dari kerumunan itu. Awal nya Saga sudah akan menyusul Ara, tapi Sultan dan Zean mencegah Saga. Akan tidak baik jika mereka berbicara dengan hati panas.
Sultan dan Zean saat ini saling pandang. Mereka benar-benar ga pernah menyangka bahwa semua nya akan sehancur ini. Mereka berharap yang terbaik untuk Ara dan mereka selalu berharap bahwa Ara tidak melahirkan dunia baru untuk seseorang karena saat itu terjadi dan Saga mengetahui nya mereka akan mati.
“Udah lah Ga mending kita liat kelas aja sekarang.” ujar Sultan kepada Saga.
“Iya ini kan kita kesini tadi mau liat kelas kenapa lo malah berantem deh. Udah lupain aja mungkin bener apa yang di bilang sama Vanya.” ujar Zean kepada Saga.
Saga pun melihat mading tersebut karena tentu nya di sana ada Saga jadi mereka yang tadi berkerubung membuka jalan untuk Saga. Saga mencari nama nya dan ia juga mencari nama Adara. Ternyata mereka berdua satu kelas di kelas 10 IPS 2.