Bryssa mengamati Zavier yang sejak tadi diam menatap ke arah sungai, mengabaikannya yang saat ini tengah mengobati luka Zavier. Mereka tak jadi makan siang bersama. Zavier memilih untuk pergi ke tepi sungai. Jantungnya masih berdebar sakit sampai saat ini tapi ketakutan yang beberapa hari lalu masih melandanya kini mulai berkurang dan bisa ia kendalikan. Tersadar dari lamunan panjangnya, Zavier melihat ke Bryssa. Namun ia tak mengatakan apapun. Hanya memandang mata indah Bryssa yang terlihat hangat. Detik selanjutnya ia memelul Bryssa. Mencari ketenangan yang belum ia dapatkan sejak tadi. "Apakah yang dia lakukan padamu benar-benar buruk?" Bryssa tak tahan untuk tidak bertanya. "Apa kau sangat membencinya?" Bryssa mengajukan pertanyaan lain. Masih tak ada jawaban, Bryssa mengusap kepal