"Pagi kak, ini sarapannya. Hari ini mau kemana?" Tanya Zaidan tersenyum meletakkan piring di depan Zahra.
Gadis itu tersenyum kecil melihat wajah cerah adiknya.
"Ada apa? Kamu kelihatan seneng gitu?"
"Ah, hehe." Zaidan duduk menggaruk kepalanya nyengir malu-malu berkata, "bukan apa-apa." Elaknya.
Zahra geleng geleng, tau banget ini pasti ada hubungannya dengan Adelia makanya Zaidan keliatan semangat banget hari ini.
"Hhh… "
"Kenapa?" Tanya Zaidan mendengar helaan nafas panjang Zahra.
Sebelum bersuara, Zahra memegang tangan Zaidan tersenyum lembut mengusap punggung tangan adiknya.
"Kamu boleh mencintai, tetapi tidak untuk memaksakan kehendak." Zaidan terdiam wajahnya menunduk memandang sarapan yang ia buat. Zahra berkata lagi, "Percaya sama takdir. Jika dia memang jodoh Idan, dia
