Sekar memukul pinggiran wastafel, tangan kanan memegang erat ponsel dimana headline tertera di layar. "Katamu nggak kenal Key, tapi ini apa? Kamu bahkan mengakui dia calon suami. Apa aku begitu lemah di matamu? Apa aku terlihat murahan di matamu? Kamu jahat Key, jahat." Sekar perlahan terisak. Perasaannya bukan bersifat sementara, dia benar-benar ingin memulai kembali hubungan dengan seorang pria setelah kepergian suaminya dan dia menemukan sosok yang ia cari ada pada Adelio atas kenyamanan yang lelaki itu berikan pada Cantika. Salahkah dia berharap lebih? Salahkah dia menginginkan cinta? Salahnya dia mencintai? Kenapa kehidupannya tidak adil seperti ini? Kapan dia benar-benar akan bahagia tanpa harus mengorbankan kebahagiaan lainnya? Sekar mengusap air mata yang mengalir mendengar de