Not Perfek, but

1458 Words

Jam empat subuh Keysha masih terjaga, matanya melirik Adelio tengah terlelap di sofa. Ia bangun mengibas selimut, menarik kedua kaki nya turun dari kasur lalu beranjak dari sana mendekati Adelio pelan. 'Kamu sangat nakal kapten.'Keysha berjongkok menopang dagu memandang lekat wajah tampak, kelihatan begitu tegas. 'Maaf. Aku memang merasakan getaran itu, bukan berarti siapa dengan ikatan. Sebab dia telah mati memilih mengubur diri dengan membawa kepercayaan yang telah rusak. Dia terlalu takut untuk bangun, apa lagi menerima orang baik seperti mu dan keluargamu.' batin Keysha tersenyum lirih membaringkan kepalanya di atas lengan terus menatap Adelio. "Jangan percaya cinta pertama kapten, saya takut kamu akan terluka seperti saya. Ajakanmu mengingatkan saya dengan cara dia mengajak saya du

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD