When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Abra frustasi dan melempar botol vodka yang sudah habis ia minum hingga pecah berantakan. Sekarang ia berada di club karena stres Vania diambil lagi darinya. Raymond sedih melihat kakaknya begitu stres memikirkan Vania. Ia juga terkejut saat tau Axel diam-diam menikahi Vania dibelakang mereka. "Vania... Vania... Vania... " racau Abra karena mabuk. Raymond berinisiatif membawa pulang kakaknya ke mansion. Abra begitu kacau karena tidak mendapatkan Vania. Sesampai di mansion Raymond memapah tubuh Abra masuk ke dalam. Yasmin melihat suaminya dipapah oleh Raymond lalu mendekati mereka. "Astaga apa yang sudah terjadi?!! " tanya Yasmin saat melihat Abra begitu kacau dan bau alkohol. "Vania... Vania... Vania... " racau Abra tak sadar. Hati Yasmin berdenyut sakit karena lagi-lagi Abra menye