Sayup-sayup ranum wajah mungil itu tersadar dengan Magnalia yang tak mengenakan apapun, mendapati dengan banyak noda darah dengan pikirannya yang masih berpikir ia sedang haid. Padahal ia baru saja jalan menuju ruangan kamarnya dengan ingatan samar-samar.
Magnalia yang memegang kepalanya dengan pandangan kabur, beberapa property dengan ruangan gelap berisikan lampu tidur. Pukul lima pagi dengan waktu California, mata berat dengan masih mengantuk. Tak lama dengan dirinya menurunkan kaki jenjangnya, beberapa busana yang tergeletak secara mengacak di sofa hotel. Magnalia meraih tas handbag miliknya dengan mengambil handphone, menyalakan handphone dengan lima puluh panggilan Azure.
Beberapa pesan suara terdengar dengan Azure yang khawatir dengan keadaan Magnalia, Magnalia yang membalas pes
