Chapter45♡~

1739 Words

Senyuman itu tak terlepas dari wajah Adyatama Sebastian, melihat putrinya yang kini sudah agak membaik dengan kondisi kesehatannya. Sesuap tiga suapan Adyatama menyendokkan bubur untuk putrinya, Nayara dengan wajah masih pucat menerima perlakuan ayahnya. "Apa enggak masalah kalau ayah menunggu Naya terus-terusan disini?" Tanya Nayara dengan wajah polosnya. Adyatama yang tak ingin menjawab ucapan putrinya dengan mengambil botol berisikan air mineral, membiarkan sedotan terhisap dengan Nayara yang meminumnya. "Enggak mungkin kalau ayah terpikir sampai segitunya, wajar kalau ayah nungguin kamu, mungkin besok ibu kamu jenguk kamu," jawab Adyatama Sebastian dengan melihat Nayara. Nayara dengan memegang tangan ayahnya, ada sebuah permohonan dengan Nayara yang berkaca-kaca, terik matahari y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD