TAN: Kiara menegang dan menghentikan kembali langkahnya. Gue menoleh dan menatap wajah Kiara yang kini tengah bersemu merah muda akibat ulah gue. Gue mengulum senyum lalu menarik kembali tangan Kiara. Tangan gue sekarang sudah berpindah ke bahu Kiara, merangkul pundak gadis itu dengan erat dan melanjutkan langkah. Dia nggak berontak sedikitpun. Kami duduk di kursi tunggu untuk persiapan check-in tiket. Perlahan, gue kembali meraih tangan Kiara dan membawa jari-jarinya ke dalam genggaman gue. Kesepuluh jari-jari kami saling bertautan saat ini. Gue pengin menikmati saat-saat terakhir bersamanya sebelum berpisah. "Kia ..." DAMN! Tiba-tiba saja suara gue serak. Malah gue yang grogi. Padahal niatnya ingin membuat Kiara 'salting', jadi gue yang kena batunya. Kiara nggak menepis g