Viranda duduk termenung dikamarnya. Dia memang menyukai laki-laki itu sejak mereka berdua baru saja menduduki bangku kelas 10. Yaa… akan terdengar klasik. Namun, seperti itu faktanya. Cinta pada pandangan pertama.
Namun setelah ia mencoba untuk terus mendekati laki-laki itu namun selalu gagal. Ketika kelas 10 ia terus melakukan pendekatan namun ternyata sebuah fakta mengenai Azka yang sudah mempunyai kekasih membuat Viranda menghetikan aksinya itu. Ia cukup sadar diri untuk tidak merebut Azka dan menghancurkan hubungan yang sedang laki-laki itu jalin.
Di penghujung mereka kelas 10 kabar mengenai putusnya hubungan laki-laki itu terdengar ditelinganya. Hal itu pun ia jadikan sebagai kesempatannya untuk mendekati laki-laki itu kembali. Namun apa daya. Laki-laki itu tetap sulit
