Gadis berkuncir kuda itu baru saja keluar dari ruang guru. Ia tadi diminta untuk mengantarkan buku tugas teman-temannya. Ia melangkah gontai diarea koridor sekolah yang sepi ini. Maklum saja, ini masih jam pelajaran.
“Ehhh… ada adik kesayangan. Apa kabar?” Langkahnya langsung terhenti ketika perempuan itu menghadang langkahnya.
Azkia, gadis itu bersedekap d**a dan menatap perempuan didepannya sinis. “Kabar gue? Seperti yang lo lihat. Sangaat…. Baik.” Azkia tersenyum namun sedetik kemudian memasang kembali wajah datarnya. “Udah kan? Gue pergi duluan ya! Males gue harus ketemu hama kaya lo! NGGAK.GUNA!”
Baru beberapa langkah Azkia melangkahkan kakinya. Tangannya ditarik kasar dari belakang. Ia sempat meringis sendiri. “Aduuhh.. sakit ya? Maaf Kakak nggak sengaja. Mana ya
