Sesekali Raefal melihat kearah Arabelle perlahan meninggalkan handponenya ketika jam di dinding sudah menunjukan pukul sebelas malam. Arabelle sudah terbiasa dengan jadwal tidurnya yang tidak pernah berubah.
Raefal menutup laptopnya dan pergi sesaat ke kamar mandi sebelum menyusul naik ke ranjang, dia perlu istirahat yang cukup karena besok akan ada banyak pertemuan. Pesta besok memang murni pesta pernikahan, namun akan ada banyak kalangan pembisnis juga beberapa orang yang bekerja sama dengannya untuk membicarakan bisnis di beberapa kesempatan.
Raefal ikut naik ke atas ranjang dan memperhatikan Arabelle yang terbaring bersedekap dan masih belum tidur. Gadis itu menatapnya dengan tajam penuh perhitungan.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?” serigai Raefal merasa senang untuk menggoda
