Mary berdiri di tepi balkon berteralis besi menatap gumpalan-gumpalan kecil mendung yang perlahan terarak ke penjuru utara, menyisakan semburat awan putih yang berpadu membentuk gradasi dengan birunya cakrawala. The Misty Rain of Jiangnan, musik khas Tiongkok dengan bunyi seruling dan senar pipa yang melenakan terdengar lamat-lamat dari kamarnya. Mary memutarnya beberapa saat yang lalu, membuat Aaric yang berbaring santai di kursi rotan balkon perlahan terbuai ke alam mimpi. Mary sengaja memutarnya untuk menenangkan pikiran Aaric diam-diam. Ia tak ingin membuat Aaric merasa seperti orang sakit yang perlu diatasi, itu akan melukai diri Aaric dan membuat pria itu tak nyaman bersamanya. Berbagai pertanyaan berkelebat dalam kepala Mary, tentang ibunya yang Aaric sebut mantan nara p