part 15

1607 Words

"Apa Mary ada, Sarah? Apa dia masih marah karena kejadian kemarin?" tanya Aaric pada Sarah menahan kesal melalui saluran telepon dari meja kantornya pagi ini setelah berulang kali usahanya menghubungi Mary diabaikan begitu saja oleh gadis itu. Sikap Mary benar-benar membuat Aric gagal mengerti dirinya. Menurut Aaric, bagi para lelaki sejati, berduel hingga bercucuran darah lebih baik daripada menahan pelepasan untuk menyegarkan pikiran setelah berjibaku dengan setumpuk berkas sepanjang hari. Pria itu hanya mencoba memberi ruang untuk Mary, membuat gadis itu merasa aman bersamanya. Namun sepertinya Mary memahaminya sebagai hal lain. 'Menjijikkan' itulah yang Mary katakan melalui sorot sinis di matanya. "Apa yang telah kulakukan padanya sehingga ia menyimpulkan aku maniak seks?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD