bab 1
Dinda gadis cantik dan juga pintar anak sulung dari pasangan suami istri, pak Agus dan bu Anis, Dinda memiliki adik perempuan bernama Dini...
Hari ini Dinda baru saja lulus dari bangku sekolah SMA nya,, senyum tak henti ia pancarkan karena lagi lagi nilai nya bisa mengalahkan semua teman² nya,,, ya Dinda adalah murid paling pintar di sekolah nya selain pintar dia juga terkenal cantik dan ramah pada semua orang....
Dinda terlahir dari keluarga sederhana bahkan untuk bisa sekolah saja Dinda mendapatkan beasiswa dari sekolah tempat dia menuntut ilmu....
Satu Minggu setelah kelulusan nya Dinda menghabiskan waktu nya hanya untuk membantu sang ibu berjualan kue...
Sang ayah yang hanya seorang buruh tani yang pendapatan nya tidak seberapa terpaksa membuat sang ibu harus ikut membantu mencari nafkah untuk biaya hidup sehari hari, ditambah lagi untuk biaya sekolah dini sang adik Dinda...
setelah berpikir cukup lama akhirnya Dinda nekat ingin pergi merantau ke kota demi membantu perekonomian keluarga nya dan berharap bisa melanjutkan kuliah di ibu kota, Dinda sudah bulat dengan keputusan nya....
Saat ini keluarga Dinda sedang berkumpul menyantap makan malam mereka, Dinda berniat untuk menyampaikan keputusan setelah makan malam mereka selesai...
Pak buk, kedua nya menoleh ketika Dinda mulai membuka pembicaraan...
ada apa nak? jawab pa Agus
Dinda melanjutkan perkataan nya...
ada yang mau Dinda sampaikan sama kalian...
sepertinya ini hal yang sangat serius, ada apa sayang? timpal sang ibu
pak, bu, aku mau minta ijin sama bapak dan ibu,.
Hemmmm Dinda menghela nafas nya
dan pada akhirnya melanjutkan perkataan nya...
aku mau kerja ke kota, aku mau bantu bapak dan ibu cari uang!
ke kota ? mau kerja apa kamu di kota nak ?
apa kamu berani tinggal sendiri di ibu kota yang terkenal kejam itu?
Dinda terdiam mendengar jawaban sang ayah....
tapi Dinda janji pak dinda akan menjaga diri baik baik, Dinda juga ingin melanjutkan kuliah Dinda pak..
Dinda mohon pak ijinkan dinda untuk pergi merantau....
ya sudah nanti bapak bicarakan dengan ibu mu dulu, jawab sang ayah
keesokan hari nya Dinda di panggil oleh pak Agus, Dinda segera menemui ayah nya tersebut...
ada apa pa? begitu Dinda bertemu pak Agus
kamu yakin mau pergi ke kota ?
jawab pa Agus...
iya pak Dinda sudah memikirkan nya jauh jauh hari...
baiklah jika itu keputusan kamu maka bapak akan mengijinkan nya, bapa ada kerabat di Jakarta beliau bernama pak Danu beliau orang baik dan bapak semalam sudah menghubungi beliau, bapak sudah menitipkan kamu sama beliau dan beliau pun bersedia mengiyakan permintaan bapa....
Dinda sangat senang mendengar penuturan ayah nya,
tapi pak aku takut akan merepotkan om Danu, jawab Dinda...
ya jangan sampai kamu merepotkan nya dong sayang, bapa yakin kamu bisa menempatkan diri di tengah tengah mereka....
anggap om Danu seperti orang tua mu sendiri dan jangan melawan dengan nya...
begitu lah penuturan sang ayah...
baik pak, jawab Dinda singkat
ini alamat om Danu, lanjut sang ayah sambil memberikan selembar kertas yang bertuliskan alamat rumah om Danu...
kamu bisa berangkat lusa, sambung pak Agus
Dinda hanya mengangguk sambil menerima kertas yang ayah nya berikan serta berterimakasih pada sang ayah...
kalo begitu ayah tinggal ke sawah dulu, kamu bersiap siap lah bawa keperluan kamu yang penting penting saja jangan lupa ijazah kamu juga di bawa, pesan pak Agus...
baik pak terimakasih....
jawab Dinda sambil menyalami pak Agus yang hendak pergi ke sawah.....