Part 1

752 Words
POV AUTHOR Seorang gadis yang masih terlelap dikasurnya menggeliat, saat ia merasakan telfonnya berbunyi, dengan kesadaran yang sepenuhnya belum berkumpul dia mengambil telefonnya  “Halo,” Cery menjawab dengan suara parau khas orang baru bangus tidur. “Cery kamu baru bangun?” “Ya.” “Kamu tidak ingat pagi ini kita harus berangkat ke Dark Forest untuk melakukan penelitian?” “Aku ingat, memangnya jam berapa sekarang.” “Jam berapa kamu bilang, sekarang jam 9 pagi Cery,“ Caroline menjawab dengan nada kesalnya. “Haaaahh benarkah aku kesiangan, baiklah kalau begitu aku akan bersiap siap,“ kata Cery terkejut. “Baiklah aku akan menunggu didepan rumahmu bye.” “Bye,“  saat itu juga Cery langsung bersiap siap dan kurang dari 30 menit di menyelesaikan semuanya, bertepatan saat itu terdengar bel rumahnya berbunyi, dia yakin itu sahabatnya Caroline. ***** Pov Cery Saat ini aku dan Caroline dalam perjalanan menuju tempat penelitian, dan namaku adalah Cery Pruistine Addison aku adalah seorang arkeolog dan umurku 22 tahun, dan aku adalah seorang yatim piatu karena kedua orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 10 tahun mereka meninggal karena kecelakaan. Tetapi setidaknya aku tidak tinggal di panti asuhan karena orang tuaku adalah orang kaya dan ya aku anak tunggal jadi aku hidup sendiri. Sedangkan Caroline dia berumur 22 sama sepertiku dan masih memiliki kedua orang tua dan satu orang adik walaupun dia bukan dari kalangan atas tetapi dia mendapatkan kasih sayang yang cukup, dia juga memiliki seorang kekasih yang saat ini bekerja sebagai polisi. Aku dan sahabatku akan melakukan penelitian di hutan yang bernama Dark Forest, seperti namanya hutan itu terdengar menyeramkan, dan menurut rumor yang beredar disana terdapat makhluk yang mengerikan, tapi aku tidak percaya dengan rumor itu, dan setelah perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam akhirnya kami sampai. “Bukankah disini indah?” Kata Caroline dengan nada kekagumannya. Aku mendengar suara sahabat disampingku ini dan menjawab “ya disini memang sangat indah.” “Jadi kapan kita akan mulai masukke dalam hutan,“ kata Caroline. “Bukankah kita harus menunggu pemandu kita datang dulu agar kita tidak tersesat,“ kataku. “Ya, tapi pemandu itu menelefonku tadi pagi dan mengatakan dia sakit, jadi kita langsung saja masuk ke dalam hutan lagi pula aku membawa kompas, kita pasti tidak akan tersesat,” Caroline berucap dengan penuh keyakinan. “Kenapa kamu baru bilang sekarang Carol? Dan walaupun kamu membawa kompas aku tidak yakin kita tidak akan tersesat,“ dan ya aku memang mempunya sebutan lain untuk Caroline yaitu Carol karena namanya terlalu panjang.    “Ya aku memang tidak memberi tahumu karena aku baru ingat, sudahlah dari pada kita berlama lama disini lebih baik kita langsung saja, dan jangan membantah,“ katanya sambil melipat tangannya di d**a. “Huuuuhh baiklah,“ begitulah Caroline dia tidak mau dibantah jika dia sudah berkeinginan atau bisa disebut keras kepala walaupun aku memang jauh keras kepala dari dia sebenarnya tapi ya sudahlah aku akan mengikuti keinginannya sekali kali. POV AUTHOR Cery dan Caroline akhirnya memasuki hutan dengan berbekal kan kompas dan peralatan untuk penelitian mereka. Caroline memimpin jalan  sambil melihat kompasnya sedangkan Cery dibelakangnya, tujuan mereka saat ini adalah menemukan reruntuhan bangunan yang dipercaya berumur ribuan tahun. Hari sudah mulai gelap dan mereka masih belum menemukan reruntuhan yang menjadi objek penelitian mereka “sepertinya kita harus beristirahat disini dan mendirikan tenda,“ ujar Caroline dengan tampang lelahnya. “ya kamu benar kita harus mendirikan tenda disini, karena hari sudah mulai gelap,“ kata Cery sambil mengelap keringat dimukanya. Akhirnya setelah beberapa saat mereka selesai mendirikan tenda dan memutuskan untuk mandi sebab bertepatan di depan mereka mendirikan tenda ada sungai yang bisa dibilang besar. “Ayo kita mandi,“ ucap Caroline sambil menyiapkan peralatan mandi. “Ayo aku sudah siap,“ kata Cery dengan semangat karena akhirnya dia bisa membersihkan tubuhnya yang kotor. Dan mereka langsung menuju ke sungai didepan mereka, mereka memilih mandi di pinggiran sungai walaupunCery dan Caroline memutuskan untuk tidak mandi bersama dengan alasan Caroline merasa malu. Disaat Cery membuka pakaiannya dia merasa diperhatikan.                                                  “Sepertinya ada yang memperhatikanku,” sambil menoleh ke kanan kiri tetapi tidak ada siapa pun, karena tidak ada siapa punCery melanjutkan membuka pakaiannya dan menyelesaikan mandinya. Disaat Cery mau menggunakan pakaiannya dia mendengarkan teriakan Caroline dan ia bergegas menemui Caroline. Saat Cery sampai ditempat Caroline mandi dia menemukan Caroline menangis dalam keadaan sudah berpakaian dan ternyata tepat di depan Caroline dan Cery terdapat dua buah batang tengkorak manusia, Cery pun terkejut dan memutuskan membawa Caroline pergi dari sana dan kembali ke tenda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD