Aya hanya diam mendengar ucapan Gala. Tubuhnya seperti mematung dan tak bisa ia gerakkan. Tangannya melingkar di lehar Gala. Suasana terasa sunyi dan senyap. Namun, ia tersadar. Aya mengedipkan matanya dan kembali ke dunia nyata. Tangannya turun menyentuh d**a Gala. "Te-terima kasih. Ta-tapi lepaskan aku," Aya dengan gugup membuka mulutnya dan meminta Gala melepaskan kedua tangan yang melingkar di pinggangnya. Gala diam dan mengabaikan ucapan Aya. "Lepaskan aku," Aya meremas lengan Gala. Sunyi... Angin semilir bertiup ke wajah Aya. Seketika, wajahnya terasa sejuk dan dingin. Suasana yang menenangkan. Tanpa emosi dan tanpa amarah. Gala membuka mulutnya memecah kesunyian dan bicara perlahan, "Aku tanya sekali lagi, siapa lelaki tadi?" "Le-laki?" Aya kaget dengan pertanyaan tiba