Gala terdiam beberapa saat. Aya hanya bisa memeluknya dengan erat. "Ki-kita pergi dari sini," Aya membantu Gala agar berdiri. Gala berdiri dengan sedikit limbung, tapi Aya berhasil menahannya. "Kita pergi sekarang," ucapnya. Mereka berjalan ke arah parkiran. Gala hanya diam sepanjang jalan. "Ka-kamu baik baik saja?" Aya merasa cemas. Gala mengangguk tanpa berkata kata. Ia membuka kunci mobil dan membukakan pintu untuk Aya, lalu memutar untuk duduk di kursi pengemudi. "A-apa kamu mau aku yang menyetir?" Aya menoleh ke arah Gala. "Tidak," Gala menggeleng. Mesin mobilpun menyala dan mereka bergerak menuju hotel. Sepanjang perjalanan itu, tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut Gala. Aya semakin khawatir, suasana hatinya tak menentu. Apa yang Gala rasakan? Akhirnya me