*** Mansion Harold,. Dapp ... dapp ... dapp Dapp ... dapp ... dapp Suara derap langkah kaki seseorang sontak menarik perhatian wanita paruh baya yang saat ini sedang menikmati secangkir teh hangat bersama suaminya di ruang santai kediamannya yang mewah dan megah. Wanita itu menyimpan kembali cangkir teh ditangan ke atas meja sambil menoleh menatap dengan senyum pada sosok yang ia sayangi itu. "Hay, sayang!" serunya menyapa sang putra. Arnes dengan penampilannya yang sedikit berantakan menatap pada wanita itu, yang tidak lain adalah ibunya. Ia memaksakan kedua sudut bibirnya melengkung menciptakan senyum meskipun nyaris tak terlihat. "Selamat sore, Mom." Arnes berdiri di depan sang Mommy, kemudian membungkukkan tubuh dan mengecup singkat kening wanita paruh baya itu. Wanita yang sel