sang pengawal

sang pengawal

book_age16+
3
FOLLOW
1K
READ
like
intro-logo
Blurb

is about a police story who has inherited "rawa rontek (pancasona)"/immortality skill from his ancestor without his concern when he fights terrorism, from that he has tracking to his ancestor teacher, how it has happened

chap-preview
Free preview
Perampokan Toko Emas
Perampokan Toko Emas Sersan Riyadi dan sersan Nasution sedang bertugas menjaga perempatan jalan di kota Bandung, pada giliran pertama sersan nasution menjaga perempatan jalan , sedang sersan riyadi menunggu di pos, sejam kemudian gantian sersan riyadi yang berjaga di perempatan sambil mengatur lalu lintas. sementara sersan riyadi sibuk mengatur lalu lintas, sersan nasution memperhatikan lingkungan sekitar situ, dimana disamping seberang kiri banyak pertokoan, toko kelontong, toko sparepart motor/mobil, toko emas, alfamart , indomart, 212 mart semua masih tampak normal dimata sersan nasution, tapi rupanya ada yang dia kurang begitu perhatikan kejadian beberapa saat kemudian. Pada saat yang sama beberapa orang, bergerak menuju toko emas dengan diam-diam, tak berapa lama 4 orang memasuki toko emas yang baru buka di pagi itu, dua orang masuk hanya sampai gerbang dan menghadap jalan mengawasi keadaan, 2 orang bergerak ke dalam dan langsung menodongkan senjatanya. Melakukan kriminal dipagi hari, di saat jalan sedang macet-macetnya , saat begitu banyak polisi lalu lintas memenuhi Jalan, namanya perampok nekat atau perampok yakin akan sukses, meskipun tidak bisa dibilang cerdas juga . dua orang yang masuk langsung melumpuhkan para penjaga dan memerintahkan para penjaga toko mengisi tas yang diberikan, sementara satpam yang tadi belum sempat bereaksi sudah terkapar pingsan dilantai toko, karena dipopor kepalanya dengan keras. Jarak antara toko emas itu dengan lokasi pos polisi yang ditempati sersan nasution sekitar 300 meter, cukup jauh untuk bisa melihat detail yang terjadi di toko itu, saat perampokan berlangsung, salah satu pelayan toko lepas dari kawalan para perampok, dan melarikan diri ke jalan sambil melambai-lambai ke pos polisi yang berjarak 300 meter, tentu sersan nasution melihat dulu dan disusul sersan riyadi. Sersan nasution memberi tanda ke sersan riyadi bahwa dia akan bergerak ke toko itu, dan sersan riyadi memberi isyarat dia akan segera menyusul, sersan nasution pun segera bergerak menuju ke toko itu. Sersan riyadi segera memberi tanda banpol untuk menggantikan posisinya, sebelum banpol bergerak ke posisi sersan riyadi sudah bergerak ke arah toko emas tersebut. Dari posisi perampok yang sudah menguasai toko emas, dua perampok yang berjaga di depan, langsung bereaksi ketika mereka tidak mampu mencegah pelayan yang melarikan diri dan teriak-teriak di jalan, dan bersamaan mereka memperhatikan ada dua polisi lalu lintas bergerak menuju mereka, satu perampok memberi tanda ke rekanya yang di dalam toko untuk segera menyelesaikan tugasnya , sementara kedua perampok di depan sudah standby dengan senjatanya dengan langsung memindah ke otomatis dan siap menembak. Sersan riyadi dan sersan nasution bergerak pasti menuju toko emas itu jarak tinggal 100 meter, mereka berdua melihat dua orang berdiri tegap di depan, keduanya pun berpikir keduanya adalah penjahat yang menyatroni toko emas, sersan nasution bergerak dengan hati-hati dan siap berlindung bila ada tembakan dari penjahat toko emas, sementara sersan riyadi bergerak dari tengah jalan tanpa beban seolah olah kebal peluru langsung menuju toko emas. Ketika jarak kedua polisi dan tersangka penjahat di toko emas kurang dari 100 meter, secara mendadak kedua orang di depan mencabut senjata laras panjang yang dibawa dan mengarahkan ke dua polisi yang mendekati mereka, sersan nasution dan sersan riyadi yang dari tadi sudah mencabut pistolnya dalam kondisi siapa, langsung menembakan senjatanya ke kedua orang itu secara cepat, tembakan kedua polisi itu datang duluan sebelum tembakan laras panjang menyalak, kedua penjahat yang kalah cepat dengan polisi itu pun jatuh terjengkang kena tembakan pistol kedua polisi, melihat kedua temannya di depan tersungkur kedua penjahat didalam toko langsung tahu siapa yang menembak kedua rekanya dan membalas tembakan , dengan senjata laras panjang otomatis, sayang sepertinya kurang latihan sehingga peluru tidak mengenai ke dua polisi yang menembak ke dua rekannya. Kegugupan karena nyawanya terancam membuat ke dua perampok, memilih menembak membabi buta sehingga mengenai beberapa orang pada lajur yang dilewati ke dua polisi tersebut, suara berjeritan panic pun terdemgar di kana kiri, sersan riyadi pun berjongkok untuk mempersulit penjahat menembak dirinya, sementara sersan nasution bergerak menyusuri tembok untuk memudahkan untuk berlindung ketika ada tembakan balasan , pistol kedua polisi itu mengarah ke toko emas itu , setelah sebelumnya melumpuhkan dua orang berlaras panjang yang tadi mencoba menembak ke arah mereka. Semua kendaraan berhenti mobil, motor, yang mobil penumpang dibersembuyi dalam body mobil berharap peluru tidak mampu menembusnya . jarak kedua polisi dengan kedua penjahat didalam toko emas tinggal puluhan meter, kedua polisi cukup jelas melihat ke dalam toko emas mereka melihat dengan jelas kedua perampok tersisa masih bertahan di dalam toko emas dengan tas ransel dipunggung mereka. Sersan nasution sudah menghubungi polres untuk meminta backup bantuan pasukan sabhara/brimob pasukan apapun yang tersedia dengan tujuan mengepung para penjahat, sebisa mungkin kedua penjahat yang tersisa bisa ditangkap hidup-hidup, mungkin bisa berguna kalau mereka masih hidup bisa di interogasi nantinya. Kedua polisi itupun setia menunggu di depan toko emas pada jarak yang dirasa cukup aman untuk mengantisipasi perampok di dalam toko, sersan nasution berdiri dibelangkan tembok dengan tetap mempertahankan pandangan atas toko emas, sersan riyadi berada dibalik angkot kosong dengan pandangan yang sama menuju ke toko emas, lalu lintas berhenti berkat bantuan banpol, tapi sersan riyadi gak melihat semua kendaraan berhenti, dia melihat dua kendaraan bermotor melaju pelan menuju toko emas, sersan riyadi pun berpikir itu sedikit kendaraan yang lolos, pun bisa memaklumi tugas banpol karena kejadiannya sedemikian cepat, sersan riyadi pun tetap matanya memandang ke toko emas , sementara sambil melirik dia memberi tanda motor itu untuk kembali jangan menuju ke situ, kedua motor itupun berhenti tak berapa lama ada tembakan ke arah sersan riyadi dan sersan nasution , sehingga membuat keduanya kembali berlindung, namun tidak bisa memberi tembakan balasan mengingat di toko banyak pelayan bisa salah sasaran, tembakan dari toko itu pun cukup membuat sersan riyadi kurang awas terhadap lingkungannya, tiba-tiba ke dua motor itu sudah cukup dekat dan ternyata kedua pengendara masing-masing membawa pistol dan langsung menembak ke arah sersan riyadi, sersan riyadi pun terkena di dadanya dan jatuh terjerembab, sedangkan tembakan yang di arahkan ke sersan nasution hampir mengenai kepala tepat mengenai dinding di depan mata sersan nasution sehingga percikan debunya mengenai mata sersan nasution, sersan nasution pun panik mencoba menutup matanya dan membersikan debu di matanya. Kedua penjahat bermotor itu pun tanpa membuang waktu langsung memacu motornya menuju toko emas ke dua perampok pun sudah siap untuk membonceng, tapi salah satu perampok memilih menitipkan ranselnya ke salah satu pengendara motor dia sendiri menuju ke posisi sersan nasution hendak menghabis sebagai dendam atas tewasnya kedua rekan mereka, karena dia tahu sersan nasution sedang ada kesulitan dengan penglihatannya , perampok itupun berjalan menuju sersan nasution sampil siap menembak dengan senjata laras panjangnya sementara sersan nasution kesulitan melihat, tinggal eksekusi saja ketika dia membidik sersan nasution dari jarak sekitar 10 meter sementara dari ekor matanya dia melihat ada polisi tergeletak di aspal dengan d**a kena tembak, dia pun merasa aman untuk bertindak, membidik dan hendak menarik pelatuk tiba-tiba semuanya gelap bagi perampok itu dan jatuh mengelempang denga kepala tertembus peluru, rupanya sersan riyadi bangkit lagi dan langsung menembak perampok itu. Melihat satu lagi rekannya tewas tertembak 3 perampok yang tersisa langsung tancap gas tanpa menengok kembali ke belakang, meskipun dengan kepala penasaran bagaimana polisi yang tergeletak tertembak di dadanya tiba-tiba bangkit dan menembak demi melindungi rekanya , tak ada yang bisa mereka lakukan biarlah yang tewas biar tewas demi perjuangan ini, setidaknya mereka sudah cukup dana untuk membiayai perjuangan mereka. Setia kawan penting tapi perjuangan lebih penting toh semuanyan akan mati juga demikian prinsip mereka. Saat mereka melaju di antara jalan yang macet tiba tiba rekan yang berboncengan pun tersentak karena tertembak, peluru menembus keduanya bisa jadi karena jarak kurang begitu jauh, sepasang perampok yang berboncengan pun langsung limbung dan motornya hanya terhenti karena menubruk kendaraan yang ada didepannya dan jatuh. Tertinggal satu tas yang dibawa perampok kembali ambil tas dengan resiko tertembak atau kembali . perampok itupun memilih langsung tancap gas , bahkan ketika peluru menyerempet kakinya diapun ber zigzag sambil melaju menjauhi sumber tembakan. Sersan riyadi yang masih membidik ke arah perampokpun menghentikan tembakannya takut salah sasaran karena perampok sudah diluar jangkauan tembakan. Sersan riyadi pun menghampiri sersan nasution yang masih membersihkan matanya , mereka berdua pun salaman , sambil menghela nafas lega, sersan riyadi mencari air aqua untuk membantu mengatasi serpihan debu tembok yang sempat memasuki mata sersan nasution. Tidak berapa lama bala bantuan datang ke lokasi dan perampokan sudah selesai dengan korban 5 perampok tewas 1 perampok lolos. Kematian itu pasti, yang membedakan bagaimana kamu memaknai kehidupanmu. Sedang makna hidup bila setia pada keyakinanmu, keyakinan yang mampu merubah keseluruhan kehidupan di dunia, keyakinan itu tidak ada salah benar, dia seperti paku, bila keyakinan lunak, maka paku tidak akan mampu menembus dinding beton, artinya jadi paku tidak berguna. Mereka yang mati hari ini adalah paku-paku yang gagal menembus beton, kalimat itu melintas di dalam benak riyadi, melihat 5 orang yang ditembak mati hari ini. Tidak ad acara yang reasonable menghadapi mereka, kecuali bentrok, mungkin ada golongan mereka yang sedikit lebih lunak di luar sana, tapi jelas bukan mereka. Sementara sersan riyadi duduk di TKP, sersan nasution masih membersihkan matanya dengan hati-hati, sementara tim anti huru-hara mengamankan TKP, beberapa saat kemudian ada tim serse dan tim Densus 88 yang datang ke lokasi untuk menyelediki lebih jauh insident hari ini masuk ke kelompok yang mana teroris yang mencoba merampok toko emas hari ini. Tim serse ada letnan lukman dan anak buah, tim anti huru hara di pimpim oleh letnan bagio. Letnan lukman menhampiri riyadi, letnan riyadi pun berdiri sempurna dan hormat, “siap letnan” “istirahat!!” “bisa diceritakan detil perampokan ? “ sambil melihat emblem nama” sersan riyadi ?” Sersan riyadi pun dengan urut menceritakan detil perampokan, dibantu dengan sersan nasution melengkapi bagian-bagian yang sersan riyadi lewati, karena sempat tertembak, setelah ceritanya lengkap. Letnan lukman justru penasaran dengan luka tembak yang dialami sersan riyadi. “Jadi kamu tertembak, dan sersan nasution hampir kena tembak matanya tapi hanya kena serpihan tembok ?” letnan lukman bertanya sambil mencoba memahami dengan mengimajinasikannya, sejenak kemudian .. “boleh lihat luka tembakmu sersan ?” Riyadi pun merasa dia yang dituju , dan menyatakan “ siap letnan” dan segera membuka jaket dan bajunya yang berdarah tapi tidak banyak. Dengan membuka bajunya riyadi pun baru paham ada bekas peluru mengarah ke jantungnya , tapi lukanya sepertinya sudah mulai pulih, ajaib ? dan riyadi pun penasaran dengan meraba lukanya sedikit nyeri tapi sudah gak masalah . “aneh ??” pikir riyadi, sambil memandang ke letnan lukman yang juga heran, dengan sasaran yang tepat mengenai d**a harusnya sersan riyadi tewas, “boleh lihat punggungmu sersan ?” riyadi bu berbalik membelakangi letnan lukman, pun letnan lukman melihat ada lubang di baju dan jaket sersan riyadi. “bisa ditunjukan dimana kamu ditembak”, sersan riyadi pun menganguk dan menunjukan dimana dia ingat berbaring sebelum membalas tembakan para perampok sebelumnya. Letnan lukman pun menuju ke lokasi yang ditunjuk oleh sersan riyadi “bantu cari proyektilnya sersan” kata letnan lukman, sambil matanya menyapu jalan mencari proyektil, sersan riyadi pun mengingat pertama kali menghadap perampok yang menembaknya dari motor, mencoba mengilustrasikan kira-kira dimana proyektil itu jatuh, dengan posisi berdiri agak jongkok kemungkinan proyektil menimpa mobil dibelakangnya , diapun mencoba mencari jejak di mobil dibelakangnya tapi tak pernah menemukannya , hanya sedikit menemukan jejak darah di jalan saat dia berbaring, proyektil sepertinya menguap saat menembus tubuhnya bila tidak ditemukan. Sersan lukman pun berpikir bila saja tidak ditemukan proyektilnya, luka di d**a sersan riyadi yang tembus punggung bagaimana menerangkan dalam laporan balistik, “pasti ada yang tidak wajar disini” pikir letnan lukman, tapi tak hendak berbicara dengan sersan riyadi, tapi tak urung letnan lukman ingin tahu lebih jauh, dia pun memanggil kembali sersan riyadi “coba kamu ceritakan perasaanmu saat ditembak dan bangkit kembali, apa yang kamu lakukan setelah bangkit , apa yang kamu rasakan “ “saya merasa blank letnan saat tertembak dan jatuh, saya bangun dan merasa dahaga sekali , tapi saya tahan, saya pun langsung bereaksi karena daya ingat saya segera pulih dan paham situasi yang saya alami dan terus balas menembak menembak 3 perampok lagi, satu yang hendak mengeksekusi sersan nasution dan dua lagi yang berboncengan sepeda motor, satu peluru untuk berdua” kata sersan riyadi kalem “apa yang kamu lakukan setelah itu” Berpikir sejenak sersan riyadi waktu itu merasa sangat haus dan langsung mengambil banyak botol air mineral dan sebagian diberikan ke sersan nasution “saya sangat haus dan minum banyak air “ jawab sersan riyadi dengan sedikit heran, bingung Sersan lukman pun merasa cukup dan menghentikan pertanyaannya, hanya satu yang dia perlukan untuk konfirmasi, dia sangat tertarik kasus sersan riyadi, sepertinya dia akan segera menemukan jawabannya, dia hanya perlu menemui orang tua di kampungnya namanya Ki narto sabdo, iya persis nama dalang wayang, untuk konsultasi apakah sesuai dengan yang dia pikirkan. Letnan lukman pun memandang tajam ke arah sersan riyadi dan hendak berkata. “aku masih belum selesai sersan, ada yang hendak aku diskusikan, kalau urusan ini biar diselesaikan letnan bagio, ikut saya sersan “ kata letnan lukman “siap letnan!!” Tidak ada yang paham apa yang sersan riyadi alami, tapi sepertinya letnan lukman tahu kemana harus mencari jawabannya, meskipun tidak bisa secara ilmiah, letnan lukman sudah sering kontak ke ki narto, ki narto bukan penasehat spiritual bagi letnan lukman, tapi letnan lukman sendiri juga belajar ilmu tradisional jawa yang dikuasai ki narto, ketika menghadapi penjahat yang kebal peluru, bisa menghilang saat digerebek, ketika semua penjelasan masuk akal tidak bisa ditemukan, dan memastikan bahwa tim dan dirinya tidak sedang ditipu ilmu sulap, mau gak mau letnan lukman harus mendengarkan keterangan dari ki narto, meskipun keterlibatan ki narto tidak pernah secara resmi dibuka untuk umum, karena tidak mau nanti ada tim serse bekerjasama dengan dukun, tentu akan jadi berita heboh, bahwa tim serse tidak menerapkan cara-cara ilmiah dalam memecahkan kasusnya, tapi bagi letnan lukman ada saatnya idealis ada saatnya realistis, keputusan melibat dunia supernatural , karena yang dihadapi tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara-cara ilmiah saja, bahwa dunia yang dia tekuni melampui dunia nyata , sepertinya berlebihan tapi begitulah faktanya. Adaptasi harus dilakukan, tentunya dengan hati-hati supaya tidak tertipu, bila itu terjadi tamatlah karirnya sebagai seorang serse yang tangguh, dan dia sekarang berhadapan dengan kasus baru, seoran sersan tertembus dadanya dan hidup lagi, seandainya itu bisa di ilmiahkan pasti akan diminta jadi mentor pasukan khusus mulai brimob sampai kopasu, pengawal swasta sampai pengawal president pasti akan memakai ilmu yang sama, demikian juga para penjahat tak akan ketinggalan, gak bisa dibayangkan ada penjahat dengan kesaktian seperti itu mengacau, entah bagaimana kepolisian akan menyikapinya, satu-satunya jalan harus menelusuri ilmu yang didapat oleh sersan riyadi sampai ke asalnya dan semoga tidak jatuh ke tangan yang salah, ke penjahat misalnya .   Perjalanan ke PONOROGO 8 jam perjalanan dari Jakarta lewat jalan tol, berdua dengan sersan riyadi, letnan lukman sudah menghubungi rekanya di polsek ponorogo letnan Sutoyo untuk siap-siap bersama untuk bertemu ki narto, keluar tol di daerah madiun mobil langsung menuju ponorogo, selama perjalanan sersan riyadi yang selalu jadi sopir, letnan lukman pengen tahu apakah sersan riyadi juga kebal lelah dan ngantuk dengan kesaktiannya itu, ternyata benar, bahkan letnan lukman sama sekali tidak melihat kelelahan bahkan tidak pernah melihat sersan riyadi menguap selama perjalanan ke ponorogo. Letnan bagio yang siap membantu menunggu di warung sate ayam pak tukri sesuai kesepakatan, mobil sersan riyadi dan letnan lukman pun berhenti di depan warung sate tukri , untuk menemui letnan bagio. Letnan Sutoyo seperti tuan rumah yang baik menyambut mereka dengan hangat, dan mempersilahkan letnan lukman dan sersan riyadi untuk duduk , di depannya meja dengan sate yang sudah siap di santap, begitu terkenalnya sate ponorogo tanpa keraguan lagi, mereka bertiga tidak lagi bicara sibuk makan sate dan berbagai makanan yang di pessan letnan Sutoyo di meja tersebut, sersan riyadi pun tidak keberatan sama sekali langsung saja dengan lahap dia makan semua hidangan sejauh perutnya memungkinkan, sejak kemaren sore dia gak makan penuh sekedar makan makanan penunda lapar, karena sibuk dengan berbagai interview yang dia terima akibat peristiwa perampokan emas kemaren, meskipun dia tidak menangani wawancara wartawan yang itu tugasnya humas di kepolisian bandung, lek lukman langsung mengajak sersan riyadi untuk mencari jejak ‘kesaktiannya” yang ditembak di d**a tapi tidak mati, malah segar bugar, sementara sersan nasution disuruh cuti sehari akibat peristiwa itu, letnan lukman juga gak tahu musti kemana dia berniat mendatangi Ki Narto sekedar mencari petunjuk apa yang bisa ditelusuri dari jejak kasus sersan riyadi dengan perhatian, bila ilmu itu juga nanti dimiliki penjahat tentua akan berat buat polisi untuk melawan, sedikit lega dari 5 perampok yang tewas tidak ada tanda2 dari lima mayat tersebut yang akan sembuh dan bangkit lagi, sebagaimana sersan riyadi, benarkah dia atau mungkin ada yang luput ??, waktu nanti akan menjawab. “Bagaimana bag. Ki narto apakah sudah kamu sampaikan pesan saya kemaren?” letnan lukman membuka percakapan dengan letnan sutoyo “Ki narto akan menyusul ke sini kok” jawab sutoyo kalem “Gak jadi ke padepokan nya?” Letnan sutoyo hanya menggeleng, “Ki narto bilang itu bukan ilmunya, nanti dia akan memberi petunjuk untuk terus ke blitar, disanalah orang yang kamu cari” jawab letnan sutoyo sambil menatap letnan lukman dan sersan riyadi bergantian. “apakah orang blitar sudan setuju untuk ditemuikah ?” “ya sudah, sejak kemaren sudah memberi jawaban, dia akan menemui dikuburan gantung, jadi kita ke sana” Sersan riyadi, letnan lukman , dan letnan sutoyo marhum dimana kuburan gantung di blitar, dan cerita dibalik kuburan itu, pasti sangat berkaitan dengan peristiwa yang dialami sersan riyadi. Mereka semua tahu sejarah kuburan gantung “Joyodigdan” di pesanggrahan Joyodigdan di blitar Jl. Melati 43, salah satu legenda penganut ajian pancasona yang dikuburkan digantung supaya mayatnya bisa diterima bumi, ini semakin mirip cerita komik, tapi faktanya yang di alami sersan riyadi bukan cerita lagi, semua tahu dia ditembak di d**a, terkapar dan tak lama kemudian bangkit dan menembak perampoknya, sungguh kejadian luar biasa, entah apa tujuan letnan lukman menelusuri rahasia ini sersan riyadi tidak mau memikirkan. “siapa yang akan kita temui di pesanggrahan joyodigdan” kalimat penasaran meluncur dari letnan lukman “Satu perguruan dengan joyodigdan yang tersisa” kata letnan sutoyo “Bagaimana kita tahu? Joyodigdan sudah lama mati, perguruannya juga baru sekarang kedengaran ” kata letnan lukman dengan wajah penasaran. Letnan sutoyo tidak menjawab tapi menunjuk mobil xenia hitam yang baru masuk ke parkiran depan sate tukri, “Mari kita tanyakan ke ki Narto “dengan wajah serius Letnan lukman berdiri , bersamaan juga dengan sersan riyadi dan letnan sutoyo, mereka tetap menaruh hormat terhadap ki narto, untuk itu letnan lukman sudah menyiapkan amplop sebagai salam tempel ke ki narto seperti biasanya, seperti biasa ki narto pakai celana hitam, baju hitam, pakai kupluk jawa dan menuju mereka dengan senyum lebarnya, bersalam-salamlah mereka dan amplop pun pindah tangan ke ki narto yang menerima dengan senyum lebarnya, kin arto pun mempersilahkan untuk duduk dan mulai percakapan “saya sudah tahu yang menimpa sersan riyadi seperti kata letnan sutoyo” , sambil memandang sersan riyadi yang dari tadi tidak mengeluarkan sepatah katapun, ki narto pun meneruskan “jadi gini saya sarankan ke Blitar , disana menunggu satu orang yang tahu ilmu kenuragan pancasona, bagaimana itu bisa diwariskan tanpa si pewaris tahu, seperti kasus sersan riyadi, bisa jadi sersan riyadi merasa terbebani dia bisa menghancurkan ilmunya atau mewariskan lagi ke orang lain, nanti dia akan memberi tahu semua”, “orang yang saya maksud adalah bimo, dia asli blitar dan mungkin ada hubungan denga singodigdan, minimal perguruannya, jelas dia bukan angkatan si singodigdan, kalau iya tentu sangat tua dia, mungkin sudah 200 tahun lebih, manusia macam apa berumur 200 tahun ? sudah jadi mesin rusak ?! mereka punya catatan, sekalian sersan riyadi ini bisa menerangkan nenek moyangnya disana barangkali bisa ditelusuri dari sana” sambil terkekeh ki narto ngomong, setahuku pancasona hanyalah ilmu kebal bukan ilmu panjang umur, gak tahu kalau ada perkembangan baru. “maksudnya perkembangan apa ki ?” tanya sersan riyadi “ilmu itu kan dinamis, bisa jadi setelah mereka menemukan rahasia kekebalan, mereka terus berusaha dan sudah menemukan rahasia panjang umur “ sambil terkekeh ki narto menjawab “itu bisa jadi ilmu mahal, banyak orang butuh, ilmu awet muda, terutama perempuan , laki-lakipun juga, supaya umur 100 tahun masih hot di ranjang “, semua yang mendengar pun ikut tertawa. Setelah cukup berbasa-basi mereka berduapun letnan lukman dan sersan riyadi melanjutkan perjalanan ke blitar untuk menemui Bimo orang yang di rekomendasikan ki Narto, letnan sutoyo tidak bisa ikut karena memang belum ijin cuti, sedang kasus letnan lukman yang dijawa barat tentu jauh dari pertimbangan kapolres ponorogo kalau toh ijin di ajukanpun. Berdua mereka menempuh perjalanan ponorogo ke tulungagung, tulungagung ke blitar, mau gak mau mereka harus menginap selama di blitar, tidak ada cara mempersingkat perjalanan ponorogo ke blitar tak ada jalan tol, hanya ada jalan antar kota dan lewat perbukitan. Kembali sersan riyadi dibelakang kemudi sementara letnan lukman berada di posisi penumpang, sehingga bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak atas kasus yang sedang mereka tangani, tentunya fasilitas semacam WA sangat membantu, untuk bisa berkomunikasi meskipun berbasis text, multimedia tepatnya (video dan call juga bisa kalau mau), gak lama kemudian letnan lukman menerima pesan dengan garis tebal, dibuka dengan kata rahasia, dengan kode HUM (hanya untuk matamu), dengan menarik nafas dalam pelan-pelan, letnan lukman membuka pesan tersebut yang terhubung dengan emailnya “ada informasi sersan riyadi bagian dari peristiwa kemaren, harap hati-hati”, tanpa ekspresi letnan lukman tetap menampakan wajah tanpa ekspresi, turut serta memandang ke jalan, dengan ekor matanya melihat ekspresi sersan riyadi yang lagi fokus mengendari mobilnya, karena pesannya menyangkut sersan riyadi jelas dia gak bisa melibatkan untuk sekedar diskusi, satu-satunya jalan di mencoba membuat reka ulang semua peristiwa dalam ingatanya, dan kemungkinan peran sersan riyadi dalam hal ini sebagai apa, sersan riyadi menggagalkan perampokan dan dia sendiri tertembak fatal (mati) meskipun akhirnya tidak mati, bagiamana bisa terlibat ? sesuatu yang tidak bisa dipahami segera, benar-benar dunia serse yang menantang, semakin penasaran letnan lukman, yang mengirim pesan adalah letnan Bagio yang menangani ini di bandung sana. Peringatan cukup jelas ada keterkaitan sersan riyadi dengan peristiwa perampokan siang tadi entah keterkaitan bagian mana, bagaimana konstruktsi persoalanannya, kenapa perampok justru menembak mati sersan riyadi (meskipun tidak jadi), satu-satunya jalan adalah mempersiapkan mental menerima alasan yang paling aneh dalam beberapa jam ke depan, yang penting waspada!!. Tengah malam mereka berdua tiba di blitar, seperti biasa tidak perlu cari penginapan, cukup cari polres terdekat dan menginap disana hemat biaya, kopi sachet sudah tersedia, air panas tersedia, kamar mandi dan toilet ada, lebih dari yang mereka berdua butuhkan, mereka hanya butuh area dimana bisa rebahan, kebetulan penjara lagi kosong mereka berdua pun langsung meminjam untuk tiduran di dua kamar penjara yang lagi kosong. Sersan riyadi berpikir mengenai makam gantung di blitar, dia tahu arahnya kesaktian apa yang ada dalam dirinya, ilmu pancasonaawa ronteklah yang membuat jasad Joyodigdan dikubur digantung, sebab begitu menyentuh tanah, dia akan hidup lagi, teorinya begitu, pertanyaan yang menganggunya selama ini dia tidak pernah menekuni ilmu itu bagaimana ada di dalam dirinya, dalam kesendirian di kamar tahanan dia pun mencoba berkonsentrasi atau bisa dibilang melakukan meditasi ringan demi mengumpulkan ingatan yang mungkin sudah terlupakan, tapi manusia tak akan mungkin mengingat masa-masa sebelum 6-7 tahun peristiwa yang dia alami, mungkin di umur segitu setidaknya ada jejak yang bisa jadi acuan, apakah ilmu rawa rontek bisa ditanamkan pada anak balita ? mekanisme tanpa pelatihan ? orang gak bisa jago kungfu tanpa berlatih, jago lari marathon tanpa latihan rutin, bagaimana ilmu ini melekat pada dirinya tanpa dia sadar? Yang dia tahu pancasonaawa rontek adalah ilmu hitam ? apa artinya ilmu hitam , yang memiliki akan berbuat kejahatan ? Tapi dia polisi bukan rampok bukan maling? dimana letak hitamnya, ilmu hitam dan ilmu putih adalah tuduhan belaka tanpa makna, sekedar memaknai hitam dan putih tetap tidak memberi jawaban yang dia kehendaki. Sersan riyadi pun menarik nafas dalam-dalam, semakin tenggelam dalam meditasinya berharap ada jawaban disana. Sementara itu letnan lukman memperhatikan semua yang sersan riyadi lakukan di kamar tahanan sebelah dan menunggu kalau ada kejadian istimewa, entah apa yang ditunggu dia juga gak tahu, kesaktian yang dimiliki sersan riyadi sangat istimewa, tanpa label itu ilmu hitam semua orang pasti ingin menguasainya, hitam atau putih bila saja memahami mekanisme ilmu itu bagaimana dia bisa membuat organ tertembus peluru , utuh lagi , sungguh sumbangan besar buat medis kalau saja ada yang mempelajari dan membuatkan formulanya, bagaimana daging yang koyak bisa utuh lagi, seperti sebuah khayalan. Letnan lukman memperhatikan sersan riyadi bukan Cuma itu tapi lebih karena peringatan letnan bagio yang menyelediki perampokan toko emas kemaren sore, mungkin ini saatnya di menelpon untuk lebih mendapat kejelasan dari letnan bagio. Pelan-pelan letnan lukman pergi menjauh untuk bisa menelpon letnan bagio, sepintas di memperhatikan sersan riyadi dengan meditasinya seperti tidur dengan duduk, dia tidak mau menganggu, dan hanya butuh tempat sepi untuk bisa menelpon letnan bagio di bandung. Kantor piket sepi hanya satu sersan berjaga, diapun menganguk untuk minta ijin, dan dengan senyum dipersilahkan oleh sersan jaga di polres tersebut. Pandangannya ada pohon beringin di depan polres cukup gelap untuk menelpon, diapun menuju ke sana, sebelum itu dia WA dulu ke letnan bagio kalau dia masih bangun atau tidur, setelah centang biru (artinya dibaca oleh penerima pesan) tiba-tiba HPnya bergetar pertanda ada panggilan masuk, “Hallo ?”, “ya hallo,baca emailku laporan lengkap kejadian kemaren”, setelah itu putus Mencari tempat duduk letnan lukman pun membuka email di HPnya dan melihat inbox, kemudian mencari laporan letnan bagio dan ketemu, langsung double click dua kali untuk membukan pesan email “Cukup jelas satu korban yang kemaren di anggap tewas ternyata masih hidup dan masih bugar, yaitu orang yang mau eksekusi sersan nasution kemudian ditembak sersan riyadi, bisa jadi orang yang sama yang menembak dadanya sersan riyadi” demikian teorinya, dan meneruskan membaca. Orang tersebut saat di interview mengatakan “kami berjuang demi menghidupkan lagi agama kami, bukti kesaktian kami ini, agama kami gak bisa dipandang sebelah mata, kami sakti” demikian katanya Mengingat kesaktian orang tersebut sama dengan kesaktian sersan riyadi, pihak serse pun bertanya “kenapa kalian menembak sersan riyadi kalau kalian sakti dan hendak mengeksekusi sersan lainnya”, “oo dia akan menemukan leluhurnya nanti saat dia menyadari kenapa masih selamat dan akan berjuang bersama kami, berjayalah agama nenek moyang kami”, pertanyaan beralih “berapa jumlah semua yang ikut dalam gerakan ini ?”; “ banyak kami terus bekerja dibawah tanah, semua orang akan tahu fungsinya dalam gerakan ini, termasuk sersan riyadi, kalau sadar nanti” Letnan lukman terus memijat kepalanya yang tidak pusing, jadi sedikit pusing, dari kriminal biasa peristiwa perampokan jadi peristiwa politik tidak lama lagi, agama lokal apa yang dimaksud? Mungkin pertemuan dengan bimo besok akan menjelaskan semuanya?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.1K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook