Sang Pembisik

1620 Words
• Sang Pembisik Selain suara hati yang di patahkan, ada suara bisikan-bisikan kecil yang menyatakan keberatannya. Kabar pernikahan yang menggembirakan itu tak selamanya menjadi kabar yang gembira untuk orang lain. Ada juga yang menganggapnya sebagai masalah, yang mungkin tidak pernah bisa di selesaikan. Bukan hanya masalah hati saja, tapi masalah kekuasaan juga. Beberapa Kaisar benua adalah orang-orang yang terlalu licik, mereka selalu mengincar tahta milik Kaisar Bintang, sebagai orang yang paling di dewakan di seluruh Bintang Kultivasi, mereka yang haus akan kekuasaan, selalu memimpikan untuk duduk di singgasana giok sang Kaisar Bintang. “Butuh seribu tahun berkultivasi bagi kita agar bisa setara dengan Kaisar Bintang, Kita berlima!” ujar Kaisar Petir, Long Gu Fei. “Sekarang kita butuh tambahan seribu tahun lagi dengan penyatuan yang tiba-tiba ini. Putri Xin Xeqing adalah wanita yang juga memiliki basis kultivasi tingkat tinggi. Satu orang saja tidak mungkin di kalahkan, bagaimana dengan dua?” imbuhnya. Kedua Kaisar lain hanya bisa menggigit jari mereka. Kaisar Tanah, Duan Bi Lao. Dan Kaisar Angin, Zang Zilong. “Tapi pernikahan antara Kaisar Bintang dan Xin Xeqing masih terdengar lebih baik.” “Jika itu antara Kaisar bintang dengan Kaisar Air Fei Yi Ran. Aku tidak bisa membayangkan akan seburuk apa,” imbuh Kaisar Angin, Zang Zilong. “Tapi tetap saja, pernikahan ini terlalu menguntungkan untuk Xin Gu Fang tua itu. Putrinya akan menjadi ratu Istana Langit, dan dia mendapatkan sang Kaisar Bintang sebagai menantu. Kekuatan di Lima Benua sudah tidak sepadan lagi,” kata Duan Bi Lao. “Kaisar Bintang adalah seorang kaisar yang agung, basis kultivasinya melebihi logika kita. Kita berpikir untuk mengalahkannya bagaimanapun caranya, tapi tidak pernah ada cara yang mudah dan logis, selain kita menghabiskan waktu berkultivasi selama ribuan tahun.” “Saat kita terbangun dari kultivasi kita, mungkin kita juga akan menyaksikan sang Kaisar Bintang semakin kuat. Semakin tidak akan ada celah untuk mengalahkannya.” “Kaisar Api Xin tua itu terlalu beruntung, dia tidak pernah memimpikan seorang menantu, tapi dia mendapatkan Kaisar Bintang di sisinya. Kenapa bukan putriku saja yang bertemu dengan sang Kaisar Bintang dan saling jatuh cinta.” “Dengan begitu, menyingkirkan ke dua Kaisar Bodoh atau Kaisar Benua lainnya bukanlah hal yang sulit, dengan Huang Pu Yun Shao di sisiku, tidak ada satupun orang di benua manapun mampu mengangkat kepalanya dengan sombong di hadapanku,” sambung Kaisar Petir, Long Gu Fei. Dalam hatinya. Apa yang di pikirkan dan di rasakan oleh Kaisar lainnya pun sama, mereka sama-sama berpikir demikian, di depan mereka tampak seperti rekan. Tapi dibelakang... Mereka sama-sama mengacungkan pedang di belakang punggung satu sama lain. Mereka hanya orang yang haus akan kekuasaan, yang selalu memiliki keinginan untuk berkuasa di atas yang lain. Tapi selama Huang Pu Yun Shao hidup, tidak ada satupun dari mereka yang bisa bertindak seenaknya. “Tidak adakah cara yang bisa membantu kita melawan sang Kaisar Bintang tanpa harus berkultivasi selama ribuan tahun?” dengan wajah yang putus asa Duan Bi Lao mengatakannya. “Sayangnya... Aku baru melihat sebuah jalan,” dengan wajah licik Kaisar Petir Long Gu Fei mengatakannya. “Kaisar Long, apa kau menemukan sebuah cara? Katakan pada kami apa itu?” kata Duan Bi Lao. “Apa benar-benar ada cara untuk melawan orang seperti Kaisar Bintang? Di Bintang Kultivasi ini tidak pernah ada keajaiban yang bisa menandinginya, Kaisar Huang Pu Yun Shao adalah keajaiban itu sendiri,” kata Zang Zilong. “Ada, keajaiban semacam itu memang ada. Selama ini kita melihatnya tumbuh,” jawab Kaisar Long dan senyum licik itu masih melekat. “Apa maksudmu dengan itu, Kaisar Long?” “Keajaiban yang tumbuh, yang kita saksikan bersama, keajaiban apa yang kau maksud?” “Yang Yoonah, putri sang Kaisar Bintang sendiri,” jawab Long Gu Fei. “Rubah licik, kau berniat mengadu domba antara Yang Yoonah dengan Kaisar Bintang. Tapi bagaimana kau akan melakukannya? Walau mereka bukan anak dan ayah kandung, tapi ikatan mereka lebih kuat daripada itu,” kata Zang Zilong. “Tidak ada celah yang dapat membuat mereka berselisih, cinta mereka sangat dalam untuk satu sama lain,” imbuh Duan Bi Lao. “Hahahaha... Ternyata kalian hanya seorang Kaisar yang mendapat tahtanya karena kekuatan kultivasi kalian semata, kalian sama sekali tidak cerdas.” Mendengar Long Gu Fei mengatakan hal itu membuat keduanya tersinggung dan tersulut amarah, hanya saja mereka cuma bisa mengepal tangan. “Apa dia bilang kalau kami ini bodoh? Memang aku tidak mengerti apa maksudnya, tapi pak tua ini baru saja melewati batasnya. Jika saja perjanjian perdamaian itu tidak di tanda tangani, jika saja Kaisar bintang tidak ada, Benua Kekaisaran Petir... Akan aku ratakan terlebih dahulu,” kata Kaisar Tanah dalam hatinya. “Saat ini Kaisar Long mendapatkan sebuah cara untuk melawan Kaisar Bintang, aku tidak boleh terlalu impulsif hanya karena kata-katanya yang tajam. Tunggu sampai dia dan caranya mampu menyingkirkan Kaisar Bintang, kemudian... Dia yang akan aku singkirkan,” juga kata Kaisar Angin di dalam hatinya. Kedua Kaisar itu hanya bisa menghela nafas untuk membuat mereka kembali tenang. “Kaisar Zang, Kaisar Duan, sedalam apa cinta itu, sama dalamnya dengan kebencian. Semakin dalam cinta maka akan semakin rentan dekat dengan kebencian. Satu kesalahan saja, dapat membalikkan keadaan itu.” “Cinta... Akan menjadi Benci.” “Yang Yoomah, memang sangat mencintai ayahnya, Huang Pu Yun Shao. Tapi gadis itu memandangnya dengan cara yang berbeda.” “Alih-alih menghormatinya sebagai ayah, dia malah melihatnya sebagai seorang pria. Kalian pikir, bagaimana perasaan gadis itu mendengar kabar pernikahan seperti ini? Hancur! Itu pasti.” “Kaisar Long, apa kau yakin Yang Yoonah melihat Kaisar Bintang seperti itu?” tanya Kaisar Duan. “Aku heran, setelah melewati banyak musim selama ribuan tahun, kau tak mengerti perasaan yang sederhana ini, itu sebabnya kau hanya punya satu istri, Kaisar Duan.” “Cih! Itu membuktikan bahwa perasaanku pada istriku tidak ada tandingannya,” ketus Kaisar Duan. “Jika apa yang kau katakan itu benar, Kaisar Long. Maka kebencian yang di pendam oleh Yang Yoonah, kita hanya perlu menggali dan mengeluarkannya,” kata Zang Zilong. Kaisar Petir melangkah dengan angkuh, wajahnya mendongak menatap langit. Dengan jari jemarinya yang saling bertemu satu sama lain, dengan cara yang arogan. Pria itu menyimpan niat buruk untuk sang Kaisar Bintang. “Kaisar Zang, aku senang kau cepat mengerti.” “Aku sudah memikirkan beberapa kata untuk menyulut api kebencian itu semakin besar, setelah itu... Kita harus mengisi peran kita masing-masing, untuk menyelesaikan riwayat dan mengakhiri puncak kejayaan Kaisar Bintang.” **** Mereka bertiga bersekutu untuk melawan Kaisar Bintang di belakang Kaisar Api dan Kaisar Air. Demi tahta dan kekuasaan, mereka mengesampingkan kebencian mereka terhadap satu sama lainnya. Sekarang mereka bertiga adalah orang yang paling tau, bagaimana cara mengatasi sang Kaisar Bintang, dengan Yang Yoonah sebagai senjata mereka. “Ayahmu akan segera menikah, kenapa kau malah sedih, Tuan Putri?” kata Kaisar Long. “Rubah Tua licik Long ini, dia benar-benar melihat sebuah celah. Tidak kusangka Yang Yoonah putri Kaisar Bintang akan benar-benar bersedih dan menjauh dari kerumunan yang tengah berbahagia,” ucap Kaisar Duan dalam hatinya. Dengan pakaian berlengan panjang hingga menutup tangannya, Yang Yoonah berusaha menghapus airmatanya. “Paman Long, Paman Zang dan Paman Duan. Kenapa kalian kemari dan tidak menikmati pestanya saja,” jawab Yang Yoonah dengan terisak. “Gadis konyol, kau kira apa Pamanmu ini mampu menikmati pesta yang menyenangkan ini, sedangkan mereka melihat keponakan tersayang mereka tengah bersedih,” kata Kaisar Long. “Manis, benar-benar manis Kaisar Long. Tapi niat yang kau simpan dalam hatimu, tak semanis apa yang kau ucapkan,” pikir Zang Zilong dalam hatinya. “Benar Tuan Putri, kenapa kau malah bersedih di hari paling bahagia untuk ayahmu?” kata Duan Bi Lao. “Kaisar Duan juga tidak mau kalah dalam berperan, aku pun harus mengambip tindakan,” kata Zang Zilong dalam hatinya. “Paman... Aku hanya terharu, mana mungkin aku bersedih untuk hal yang paling membahagiakan bagi ayahanda.” “Sedih dan terharu, sama-sama mengeluarkan air mata. Tapi apa yang tercermin dari keduanya sangatlah jauh berbeda. Apa kau pikir Paman-pamanmu ini tidak mampu membedakannya? Tuan Putri... Sangat jelas kalau kau tengah bersedih, jangan bohongi dirimu sendiri,” kata Zang Zilong. “Aku tidak bersedih, aku baik-baik saja,” ucap Yang Yoonah dengan lirih. “Membohongi dirimu untuk mengatakan kau baik-baik saja, itu bahkan lebih buruk. Kau hanya... Sedang membuat lukamu semakin dalam, Tuan Putri,” kata Kaisar Long. Mendengar hal yang di anggap benar itu, membuat Yang Yoonah kembali bergelimang air mata. “Menangis adalah tindakan yang paling tepat. Begitulah cara untuk jujur pada dirimu sendiri.” Dan Yang Yoonah pun menangis tak tertahankan. “Menangislah yang keras, Tuan Putri. Lepaskan semua belenggu di hatimu, jangan menahannya, jangan pernah! Aku sudah membuat array kecil di tempat ini, jadi tidak akan ada seorangpun mendengar tangisanmu, kecuali ketiga pamanmu ini,” kata Kaisar Duan. “Rupanya mereka tidak terlalu buruk, tidak kusangka mereka juga bisa mengambil hati gadis ini. Tampaknya semua berjalan dengan sangat mulus,” pikir Long Gu Fei. Yang Yoonah menangis sejadi-jadinya, hati gadis itu benar-benar hancur. Dia tidak pernah menyangka hari paling kelabu dalam hidupnya akhirnya datang juga. “Menangis seperti itu adalah suatu yang wajar, bagaimanapun kau sedang melihat, pria yang kau cintai, memilih cintanya yang ternyata bukan dirimu,” kata Long Gu Fei. Mendengar hal itu membuat Yang Yoonah tertegun, dia berhenti terisak dan berhenti menangis. “Paman, apa maksud dari perkataanmu itu, aku sama sekali tidak mengerti. Sebaiknya Paman tidak memikirkan sesuatu yang aneh,” ucap Yang Yoonah, dengan wajah yang menyiratkan sedikit kemarahan. “Tidak ada yang aneh dari apa yang aku katakan, Tuan Putri. Memangnya apa yang aneh? Kau sendiri mengetahui kenyataan bahwa Kaisar Bintang bukan ayah kandungmu sejak lama, karena kalian tidak memiliki hubungan darah, perasaan yang tumbuh di hatimu... Pasti tidak tertahankan, bukan?” “Kau... Melihatnya sebagai seorang pria.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD