23 SKRIP

1306 Words

Astaga. Kenapa aku mengatakan itu coba? Kenapa uban berperan di sini? Astaga. Aku malu terutama kepada ayah dan bundanya Hindia yang sekarang menatapku dengan senyum di bibirnya. Papa langsung melotot mendengar ucapanku dan mama memutar bola matanya. Gara-gara Hindia ini. Semua naskah yang tadi aku hafalin dan aku baca buyar sudah. Dan sekarang wanita yang sudah meracuniku dengan uban itu malah tertawa. Sungguh benar-benar tertawa. Sampai bunda mencubit lengan Hindia dan menyuruhnya untuk duduk di samping bunda dan Ayah. "Maafkan anak saya ya." Mama akhirnya meminta maaf. Sedangkan papa kini menepuk bahuku membuat aku menoleh ke arahnya. "Kamu itu tadi suruh papa ngajakin nikah si Hindia bukannya bahas uban." Bisikan papa di telingaku membuat aku memberengut. Dan papa terkekeh. Tuh k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD