"Wik." "Hem." "Lo putus ama dokter kulkas?" Astaga. Aku langsung menoleh ke arah Mira yang kini tengah mengunyah kue lapis yang aku bawa tadi pagi. Puskesmas sudah lengang. Hari sabtu ini sedikit pasien yang periksa. Bahkan baru pukul 10 resep sudah tidak masuk lagi ke layar monitor di depanku. "Sukanya kok gosip." Mira kini mencondongkan wajahnya ke arahku. "Lha tadi lo dianter siapa? Kok kayak bule-bule gitu rambutnya pirang? Terus nih ya gue tadi juga liat tuh si dokter Kulkas bareng ama musuh lo. Dokter Erna." Aku kali ini benar-benar melotot ke arah Mira. Demi apa itu si dokter centil disebut-sebut? "Kulkas bareng ama si centil?" Mira sudah menganggukkan kepalanya dengan mantap. "Lo putus beneran? Ih Wik dokter ganteng gitu lo sia-siain." Tuh kan Mira suka sok es teh. Men