Di Anggap Adik

1066 Words

"Fa, Bagaimana kalau kita memang berjodoh?" Tanya Malvin yang membuat Nafa melototkan matanya. "Ah?" Nafa membuka telinga nya lebih lebar lagi karena masih ragu dengan pertanyaan Malvin. "Budeg." Jawab Malvin. "Malvin, Aku tidak terlalu mendengar nya, Tolong ulang lagi," Tanya Nafa merayu Malvin dengan senyumannya. "Gak ada replay, Aku mau pergi dulu Fa, Sebentar lagi Tania akan pulang dari kantornya," Ucap Malvin yang sudah melirik jam tangannya. "Yasudah pulang sana!" Jawab Nafa yang sudah memayunkan bibirnya. "Baiklah, Aku pamit dulu Fa, Titip salam sama Om Khaidir dan Tante Friska," "Iya." Jawab Nafa singkat. Nafa pun mengantar Malvin hingga ke pekarangan rumahnya. Melihat Malvin yang sudah menjalankan mobilnya dan mulai keluar dari pekarangan rumah Nafa membuat Nafa m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD