"Pak Gandhi!" Gendis tidak menyangka jika lelaki itu masih mengenalinya. Dan bagaimana mungkin dia bisa bertemu dengan atasannya itu di sini. Untung saja kondisi lobi tidak seberapa ramai. Gendis memberikan senyuman kala Gandhi mulai mendekatinya lalu mengulurkan tangan untuk menyalami Gendis. "Apa kabar Gendis?" Gendis dengan kikuk menerima uluran tangan dari Gandhi Ganesha. "Alhamdulillah saya baik, Pak Gandhi sendiri?" "Saya juga baik. Jujur, saya sempat terkejut melihat keberadaanmu di sini. Saya pikir tadi salah lihat," ucap Gandhi dengan wajah berbinar menatap pada Gendis. Menelisik penampilan Gendis dan baru menyadari sesuatu. "Gendis, kamu kerja di sini?" tanya lelaki itu kemudian. Gendis menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis. "Iya, Pak." "Ya, Tuhan! Kenapa kamu