Cup cup cup. Gama menepuk-nepuk punggung Gendis memberikan ketenangan dan kenyamanan pada wanita itu. Kesempatan. Kapan lagi dia bisa memeluk wanita yang hanya bisa disukai dalam diam selama ini. Batin Gama berteriak heboh di dalam sana. Bahkan sampai tumpengan segala. Rejeki anak sholeh. Mendapat pelukan dari janda muda mempesona yang sanggup memporakporandakan isi hatinya. Tidak ada ruginya selama ini dia sering memilih lewat tangga darurat daripada lift. Sengaja Gama melakukan itu demi totalitas melakukan penyamaran. Agar para petinggi perusahaan yang mengenalnya, tidak menyadari keberadaannya di kantor ini. Jika staff biasa, Gama yakin tidak akan mengenal siapa sesungguhnnya dirinya. Tapi tidak dengan para rekanan perusahaan atau para pejabat tinggi perusahaan yang tentu saja satu dua