36. Ketakutan Gendis

1036 Words

“Mbak duduk saja biar saya ambilkan makanan untuk Mbak,” ucap Gama yang lagi-lagi melelehkan hati Gendis. Siang ini Gama memang memutuskan untuk mengikuti Gea dan Gendis makan di kantin kantor. “Aku bisa ambil sendiri, Gama.” “Sudah jangan bandel. Daripada Mbak harus ngantri, lebih baik duduk saja.” Gendis tak lagi membantah sementara Gea malah berdehem sembari senyum-senyum menggoda. “Gam, gue elu ambilin juga gih. Kan gue nya mau nemenin Gendis duduk.” “Yaelah Mbak. Tangan saya hanya ada dua. Mana bisa bawa piring tiga. Lagian Mbak Gendisnya berani kok duduk sendirian. Iya kan, Mbak?” Gendis tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Gea masih juga protes pada Gama. “Dasar nggak adil lu!” “Biarin. Mbak Gea hamil dulu baru nanti saya perhatiin.” Gea melotot dan Gendis mendorong Gea

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD