Part 20

2477 Words

Reza Setengah jam sudah, aku hanya duduk sambil mengamati gerak-gerik Luna yang saat ini sedang membantu Mbak Ira memasak di dapur. Aku nyaris seperti orang gila karena dari tadi senyum-senyum sendiri. Ah, rasanya seperti mimpi kalau ingat saat ini aku dan Luna sudah berdamai. Senyumku semakin lebar begitu membayangkan nanti malam aku tidak tidur sendiri lagi. Aku tidak tahu pasti apa alasannya, yang jelas, setelah meikah dan setiap hari tidur ada yang menemani, aku merasa sangat kosong ketika harus tidur sendiri. “ Ehmmm…” aku mendongak begitu aku mendengar seseorang berdehem. Dan aku langsung meringis begitu telingaku dijewer sangat kuat. “ Aaaak, Bukkk...” “ Pinter ya, udah bikin menantu kesayangan ibu nangis dan pergi dari rumah. Untung saja Luna anaknya nggak macam-macam. ” Ibu m

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD