Dua Puluh Sembilan

1430 Words

Nasya masih berada di apartemen Bara, meskipun langit sudah mulai gelap. Setiap gadis itu merengek minta pulang, Bara akan menawarkan berbagai camilan hingga pikiran Nasya teralihkan. Dan kini, sepasang kekasih itu tengah menonton TV sambil memakan kripik kentang. Nasya melipat kakinya dan menaikkannya ke atas sofa, sementara kepalanya bersandar pada bahu Bara. Sesekali Bara melirik gadis yang sejak tadi tak berhenti memaukkan snack ke dalam mulutnya itu. Bosan, akhirnya Bara mengambil handphonenya dan memainkannya. "Chat siapa?" tanya Nasya mulai kepo dan melirik layar ponsel kekasihnya. "Mau pesan makan malam," jawab Bara seadanya. Nasya mengangguk paham kemudian kembali fokus ke layar televisi di depan mereka. "Kamu mau apa?" tawar Bara. "Ayam bakar madu kalau ada. Kalau nggak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD