Tiga Puluh Satu

1081 Words

%%% Temmy mengajak Nasya duduk di sebuah bangku yang cukup jauh dari keramaian. Nasya terus memakan sate yang tadi sempat ia ambil. Ini adalah porsi kedua, dan mungkin belum akan menjadi yang terakhir. "Sudah mau habis?" tanya Temmy. Nasya mengangguk. "Mau aku ambilkan lagi?" tawar Temmy. Nasya terkekeh. "Nggak usah, Mas. Nanti lagi aja," jawab Nasya. Keduanya berbincang ringan, masih dengan Nasya yang tengah memakan sate di pangkuannya. "Mas Bay sama Kak Nisa nyariin nggak ya? Kayaknya kita udah cukup lama ya, misah dari mereka?" Nasya. Temmy melihat ke arah jam tangannya. Kemudian ia menganggukkan kepala. "Habis ini kita cari Bayu. Sepertinya sebentar lagi juga akan memasuki acara inti," ujar Temmy. "Kata Mas Bay ini acara pembukaan cabang usaha baru ya? Kok bisa semewah ini.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD