14

1077 Words

Tangan Saskia mengepal, jika tadi tubuhnya hanya menegang mendengar suara Sebastian, kini tubuhnya bergetar. Bukan hanya wajahnya saja yang pucat, bibirnya pun juga turut pucat. Sebastian berdiri, menghampiri Bos jelek dan mesumnya. "Aku terlambat, Boss." katanya dengan nada menyesal. Terdengar helaan napas dari belakang Saskia. "Mau marahpun tidak ada gunanya, Tian. Memangnya apa yang kau pikirkan sampai bisa selalai ini?" Boss Sebastian bertanya dengan nada tajam. Boss jelek dan m***m itu bertanya pada Sebastian tetapi Saskia merasa darahnya berpindah seluruhnya ke kaki ketika mendengar suaranya. Saskia melangkah perlahan, pelan-pelan menjauh menuju kamarnya. "Hei," Saskia yakin Boss jelek dan m***m itu menegurnya, ia bingung, harus berbalik atau pergi saja. Bagaimana jika berbalik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD