0.5

637 Words

"Kak Wendy gak ada, kak. Masih di kampus! Kalau mau ketemu dia, hubungi saja langsung!" Serkarang kamu lagi-lagi berusaha susah payah menghindari Yunki. Menahan pintu yang ingin dibuka oleh pria yang tiba-tiba muncul di depan pintu saat kau sendiri. Lagi. "Kakak kesini mau bertemu denganmu. Bukan Wendy." Kalimat itu terdengar lebih menakutkan. Kau jadi teringat ciuman kalian. Yang membuatmu takut bukan ciumannya, tapi perasanmu. "Kalau begitu datang saja lagi nanti, kalau ka Wendy sudah pulang." "Tidak! Tidak bisa! Kau mau kakakmu tahu tentang ciuman kita!" Sekeras apapun kau tidak membahasnya akhirnya hal itu akan dibahas juga. Kau membeku di tempat dan tidak ada lagi adegan dorong-mendorong pintu antara dirimu ataupun Yunki. "Jangan masuk!" Cegahmu panik ketika Yunki mulai melangka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD