Lelaki itu semakin membungkuk saat gadis itu hendak mengecek sumber bagian tubuh yang dirasakan sakit oleh Tama., “Loh, kenapa? Katanya kau sakit? Bagian mana yang sakit?” Rauna semakin dibuat bingung oleh Tama yang tidak mau dibantu. Tama menggeleng bagian yang terkena dashboard mobil semata-mata tidak patut untuk orang lain lihat. Ia merasakan nyeri di bagian aset berharganya, tetapi di depan wanita pemuda itu masih kuat menahannya. “Enggak kok, udah enggak,” elak Tama. Ia pun masih menutupi dari tangan sebelahnya. Rauna mengerutkan dahinya. “Yakin? Aku bisa kok, mijat dikit atau mau di urut? Ke belakang yuk, takut bahaya kalau cuma didiemin.” Rauna menyentuh kedua pundak Tama, hingga membuat tubuhnya meremang. Astaghfirullah, nih anak polos banget apa gimana sih? Masa dia mau mija