Rauna memberontak tidak terima dengan ucapan Arga yang secara brutal terang-terangan menghinanya. “Apa? Aku ini masih perawan, jangan samakan aku lagi sama mereka!” “Akan saya buktikan sendiri!” tampik Arga, ia sudah geram dengan gadis itu yang sedari tadi melawannya. Rauna terkesiap melihat keberanian Arga padanya. Gadis itu langsung beringsut tak sudi rasanya jika hal itu dilakukan dosen killer. “Kau mau apa!” Arga tersenyum sengit. “Kenapa, kau menghindar? Apa kau takut denganku?” “TIDAK! SAYA GAK TAKUT!” Bohong dalam berkata, ia pun masih memilih ketakutan saat melihat kebuasan Arga di depannya. “Oh bagus, jadi kalau kau tidak takut untuk apa menghindar? Dan malah jalan sama cowok b******k itu! Pakai ditembak segala!” pekik Arga. Ia memang belum mencintai Rauna. Namun, sebagai