“Ga, yang benar ini hasilnya?” Kedua bola mata Angga berusaha untuk membaca mulai dari kop surat sampai di bagian akhir. Seketika pun dirinya ikut gemetar dengan isi surat yang memaksakan seorang dosen di luar dugaannya. “Kenapa, Ngga? Apa, aku beneran dikeluarkan dari sini?” Seketika, Angga pun mengelus dadanya dengan tenang. Namun, justru hal itu membuat Arga menjadi penasaran dengan isi surat yang diberikan oleh rektor kampusnya. “Kau diberi waktu 1 bulan tanpa absen, Ga.” Angga memberikan surat itu lalu segera dibaca oleh Arga. Seketika, tubuhnya lemas isi surat yang begitu mencekik. Arga merasa dirugikan oleh pihak kampus yang menghukumnya secara mencekik. Bagaimana mungkin, Arga harus stand by di kampus sedangkan istrinya dalam keadaan hamil muda. “Lho, kok lemes gitu Ga? Harus