Gadis berambut panjang dengan outfit serba mini itu pun memegang pipi putihnya yang tiba-tiba terasa kebas dan memerah akibat tamparan keras dari Rauna. “Lo, berani nampar gue?” Rauna pun menolak pinggang. “Kenapa gak berani? Lo sendiri gak punya malu, main embat suami orang di kampus pula!” “Heh, lo tuh yang seharusnya malu! Mau aja nikah karena digerebek! Lo pikir, bisa gitu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Pak Arga dari gue!” Gadis yang tengah berbadan dua itu pun tepuk tangan dengan menyunggingkan senyumnya. “Ha-ha-ha … kasihan, ternyata ada yang menyukai suami gue. Padahal pintar, Ketua BEM, berprestasi. Tapi, sayang harga dirinya nol!” Alyssa menyeringai yang hendak menampar balik Rauna. Namun, dia masih bisa menangkisnya sendiri. “Lo sudah merendahkan harga diri gue,