"Demi apaaaa Owie bilang begitu?" Wendy terkaget dengan mata melotot di hadapanku. Saat ini kami sedang menikmati makan sore kami di salah satu resto Jepang di Pim 2. "Ya .... dia bilang begitu sih ke Luna bukan ke gue. Tapi sialnya gue ada dibelakang dia dan Luna happy banget waktu lihat gue dan dengerin pembicaraan mereka. Semalam hati gue tercabik -cabik berdarah-darah gitu Wen." "Udah tahu nggak usah dijelasin, " sahut Wendy padahal baru saja aku mau menunjukkan wajah sedih pilu dan ancur-ancuran...gagal deh. "Salah gue sih dari awal. Lo udah ingetin gue, tetep aja gue ngeyel pengen bisa berduaan sama dia mengatasnamakan latihan. Semacam aji mumpung ya Wen...yang ada gue ngejeblak sendiri...haha...si tolol...si tolol." Aku mentertawakan diri sendiri sambil menepok - nepok jidatku.