Apakah Cukup?

1500 Words

"Kenapa rahang kamu?" Ini yang aku takutkan. Aku pikir dia tidak akan datang ke sini dan menemuiku. Aku pikir dia akan pergi menemui Angelika. "Mmm ... tuan, aku harus memijat kaki ibuku, du--" "Kita makan." Dia masuk dan meletakan paper bag di atas meja. Mengeluarkan kotak berisi makanan yang dibawanya. "Ayo ke sini!" dia tidak membahas daguku, dan ini membuat ku agak sedikit tenang. Jangan sampai dia membahas kakak ku. Tapi untuk apa dia memikirkan itu, secara diakan sama sekali enggak menyukaiku. Kami makan dengan hening sekali. Tuan Asegap kalau sedang makan, dia terlihat begitu fokus dan juga ... tampannya luar biasa. Rahangnya yang tegas itu dihiasi oleh bulu bulu halus yang begitu menggoda. Kedua alis tebal, namun juga rapi. Kedua mata gelap yang menawan, dan begitu mudah mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD