19. M.O.S Perfect

1342 Words

19. M.O.S Perfect Tidak ada yang spesial, semua berlalu begitu saja. Semuanya berjalan seperti yang diharapkan. Seperti layaknya air yang mengalir lepas. Mungkin tidak. Sebagian dari diri Dhea memberontak minta keadilan akan sebuah kehilangan. Harusnya sederhana jika dijabarkan, tapi sayangnya Dhea begitu rumit mengeja-nya. Bukan seperti ilmu matematika yang jawabannya pasti. Lebih pada sesuatu yang Dhea tidak mengerti. "Gue bosen liat muka lo." seru Maya keras, di sebelah telinga Dhea.  Dhea tersentak. Dia menatap Maya dengan dua alis terangkat tinggi. "Coba, sehari lo nggak tampilin wajah bingung lo itu," cibir Maya menggebu. "Apaan," sahut Dhea polos. Maya menggeram gemas. Kenapa setiap ada waktu luang sesedikit apa pun, sahabatnya satu ini pasti akan melanglang buana. Pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD