“Emmmh, Harry!” Jesslyn menggeliat saat ia merasakan jika ada pergerakan di sekitarnya. Sementara itu, Harry merasakan ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya. “Emmh! Siapa kau?” Pria itu masih setengah sadar dari tidurnya. “Harry, bisa-bisanya kau lupa dan tak ingat.” Terperanjat dan langsung menjauh. Harry terkejut melihat keberadaan Jesslyn di kamarnya. “Apa yang sedang kaulakukan di sini?” bentak Harry pada Jesslyn. “Aku tidak pernah merasa membawamu ke tempat ini.” Jesslyn pun berakting dan berpura-pura sedih karena kehadirannya tidak dihargai oleh Harry. “Semalam, aku hanya ingin memberikan hadiah untukmu. Semenjak kau dipindah ke Indonesia dan diangkat menjadi CEO, aku belum pernah memberimu hadiah. Jadi aku pikir, hari ini adalah waktunya untukku memberimu kejutan ....” “Jang