Tangis Bahagia

2379 Words

Kinan termenung di kamarnya duduk bersandar di kepala ranjang. Suara pintu di buka membuat Kinan menoleh menatap siapa yang datang. Gadis itu menatap kearah pintu dan melihat Liana membawa paper bag berukuran besar. Kinan mengerutkan dahinya menatap Liana yang berjalan mendekatinya. "Kamu kenapa selalu mengurung diri di kamar Kinan, kalau kamu bosan, kamu bisa keluar menemui Mama. Atau kita bisa keluar belanja misalnya." wanita bertubuh ramping itu mencoba mendekatkan dirinya pada anak tirinya. Kinan tersenyum tipis mendengar ucapan Liana. "Aku sedang tidak ingin kemana- mana Ma, sepertinya aku masih ingin istirahat terus, agar kesehatanku cepat membaik." Liana mengangguk mendengar ucapan Kinan. Ia duduk di pinggir ranjang menghadap Kinan. "Ini baju yang bisa kamu gunakan untuk makan ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD