Seperti dikejar-kejar setan, usai membuka pintu ia tinggalkan kopernya begitu saja di dekat benda persegi panjang dengan posisi vertikal itu, bola matanya mengarah pada benda-benda tertentu bersamaan tangan menyentuh permukaan seolah mengecek sesuatu—di meja, sofa, nakas, hingga ia tiba di kamar dalam keadaan panik tingkat akut, ia cek juga seluruh isi kamar sampai mengeluarkan isi laci, menarik selimutnya hingga terjatuh seluruhnya ke selasar serta melempar bantal ke segala arah takut-takut jika benda yang dicarinya bersembunyi di bawah bantal. Napasnya tampak terengah, ia menyugar rambut menggunakan kedua tangan seraya mendelik perhatikan sekali lagi setiap sudut kamarnya, selang beberapa detik ia putuskan keluar kamar—hampiri satu kamar tersisa di sebelahnya, tanpa mengetuk pintu lanta