Moonlight Kingdom masih dalam keadaan huru-hara. Karena hasil prestasi Yi Fan dan kedua kawannya, kerajaan kecil ini mulai dilirik oleh para super guild. Jangankan guild papan atas, banyak guild tingkat tiga yang berencana untuk hijrah. Berkembang di kerajaan kecil tanpa super guild. Jika Yi Fan tahu akan pikiran para guild ini, dia hanya bisa memaki. Dia tidak berpikir bahwa mereka akan mempunyai niat seperti itu.
"Sepertinya kita mulai terkenal," ucap Hundret Star. Mereka saat ini sedang menuju ke tempat grandmaster alkimia. Baru saat ini mereka memperhatikan forum Eternal Saga. Dari beberapa waktu yang lalu, mereka sangat sibuk grinding monster untuk mencapai level para ahli saat ini.
"Yah, pengumuman yang dibuat sistem memang agak mengejutkan. Untungnya Kak Yi Fan milih untuk tidak menampilkan nama kita. Kalau mereka tahu siapa kita, tidak tahu skema apa yang akan mereka rencanakan," ucap Sword Cloud.
"Skema yang baik mungkin adalah membuat kita bergabung. Dan skema terburuk adalah menghancurkan kita sampe kembali ke level 0." timpal Yi Fan. Dia tidak mengetahui bahwa ucapannya membuat Hundret Star dan Sword Cloud menggigil. Punggung mereka berdua terasa dingin dan mati rasa. Mereka bersyukur bahwa Yi Fan akan sangat bijak untuk tidak memamerkan keberhasilan mereka.
"Yah, rumah itu sepertinya adalah tujuan kita. Bagaimanapun setelah kita berkeliling, hanya ada rumah itu di sini," ucap Yi Fan tiba-tiba. Dia menunjuk ke arah rumah dengan dinding berwarna putih. Terlihat lusuh dan sangat tidak terawat. Tidak ada seorang pun yang mengira bahwa seorang grandmaster akan hidup dan menetap di sini.
"Apakah ini benar-benar rumah dari NPC hebat?" Sword Cloud sangat tidak yakin. Bagaimana juga, di dalam otaknya, grandmaster adalah seorang ahli yang bahkan raja harus bersikap sopan. Namun, rumah di depannya ini sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mewah.
"Hahaha, NPC selalu punya perilaku yang unik. Dan sepertinya NPC ini juga termasuk di bagian yang tidak biasa. Jadi tidak perlu kaget dengan ini," ucap Yi Fan sambil melangkah mendekat. Dia akan mengetuk pintu kayu itu, tapi dia urungkan. Hal itu membuat Hundret Star dan Sword Cloud bingung. Apalagi saat kening Yi Fan berkerut dan menoleh ke arah Hundret Star.
"Kakak, ada apa?" Alih-alih Hundret Star yang bertanya, tapi ini adalah Sword Cloud. Dia tidak nyaman dengan tatapan menyelidik ke arah Hundret Star.
"Hahaha, tidak. Aku berpikir bahwa Hundret Star cocok untuk menjadi bagian dari alkimia. Dia adalah satu-satunya dari kita yang bisa mengatur konsentrasi penuh. Jadi, aku berpikir untuk membuatnya melakukan quest apapun yang tersedia di sini," ucap Yi Fan tulus. Bagaimanapun juga, dia tahu bahwa Hundret Star adalah grandmaster di masa lalu. Jika NPC ini bisa memberi sesuatu yang mendukung, bukankah mereka menyelamatkan satu ahli terkenal ke dalam workshop mereka?
"Tapi, bukankah Kak Yi Fan yang paling cocok? Kita bisa ke sini karena perjuangan Kakak." ucap Hundret Star. Dia mencoba untuk menolak. Bagaimanapun juga, dia merasa tidak pantas. Dia sangat bersyukur bisa mengalami petualangan seperti ini. Jika bukan tanpa Yi Fan, mungkin dia sudah tersesat di dalam Eternal Saga.
"Aku sudah memiliki rencana lain, jadi kamu tidak perlu sopan. Dan lagi, aku sepertinya memiliki sesuatu yang cocok untuk Sword Cloud. Kita hanya tinggal menyelesaikan hal ini satu per satu. Ini juga penting untuk pendirian workshop kita," ucap Yi Fan mencoba untuk meyakinkan.
"Benar. Workshop kita pasti memerlukan uang. Dengan kamu belajar alkimia, bukankah kamu akhirnya membantu Kakak Yi Fan? Kamu selalu mengeluh tidak berguna, jadi tunjukkan sekarang. Jika kamu berpikir bahwa aku akan tidak menerimanya, maaf kamu salah. Aku akan sangat bahagia jika kamu menerima ini. Lagipula, Kak Yi Fan sudah menetapkan apa yang harus aku lakukan di masa depan," ucap Sword Cloud. Dia mencoba untuk membuat salah satu temannya itu percaya diri. Dia adalah orang yang paling yakin dengan keputusan Yi Fan. Bagaimanapun juga, hanya dengan keputusan Yi Fan dan tekniknya, mereka bisa melangkah sejauh ini.
"Baiklah, aku akan menerimanya. Dan aku akan melakukan dengan sepenuh hati. Tidak akan pernah mengecewakan kalian berdua."
Melihat bahwa Hundret Star sudah bertekad, hal ini membuat Yi Fan sangat puas. Workshop yang akan dia dirikan sudab mempunyai calon grandmaster alkimia. Kini, yang perlu dia lakukan adalah mencari resep yang cocok untuk keadaan saat ini. Selain itu, Yi Fan juga bertekad untuk mengambil Forger. Dia tahu di mana NPC yang akan membantunya.
"Kalau begitu, mari bergegas."
Yi Fan mengetuk pintu kayu itu dengan pelan. Untuk beberapa saat tidak ada respon sama sekali. Hingga ketukan ke empat, suara langkah kaki terdengar dari dalam. Seorang lelaki tua seumuran Naimar terlihat. Dia tersenyum dengan ramah sambil mengamati orang-orang yang datang.
"Tuan Jov, kami diutus oleh Tuan Naimar untuk mengantarkan surat ini," ucap Yi Fan sambil mengulurkan sebuah surat.
"Kalau begitu, ayo masuk dulu."
Jov membuka pintunya lebih lebar. Dia duduk di salah satu sofa di ruangan itu. Lalu menunjuk sofa lainnya, membiarkan tiga sekawan itu duduk juga. Setelah melihat bahwa tamunya duduk, Jov mulai membuka surat itu. Dia terlihat sangat emosional sambil sesekali menatap Yi Fan dan yang lainnya.
"Jadi begitu. Naimar memintaku untuk mengajari kalian?" Jov lalu bangkit dari duduknya. Dia berjalan mendekati salah satu almari. Meletakkan surat itu di sana. Sebelum akhirnya kembali menatap tamu-tamunya itu.
"Jadi, siapa di antara kalian yang memiliki minat untuk belajar alkimia?"
Pertanyaan Jov membuat Yi Fan dan Sword Cloud menoleh ke arah Hundret Star. Merasa diintimidasi, Hundret Star hanya bisa mengangkat tangan. Mengakui bahwa dia yang tertarik untuk menjadi muridnya. Hal ini membuat Jov merasa puas.
"Aku bisa melihat ketenangan dari dirimu. Sepertinya kamu mempunyai talenta di bidang seperti ini. Lalu, aku akan memberikan ujian pertama untukmu." Ucapan itu membuat tiga sekawan kaget. Namun, mereka hanya bisa lebih bersemangat untuk menyelesaikannya.
***
Radi melepas helm gamingnya. Dia memilih untuk log out sebentar sebelum melakukan quest dari Jov. Bagaimana juga, tubuhnya memerlukan nutrisi. Apalagi dia masih memakai helm gaming, bukan kabin. Jadi, tidak ada sedikitpun nutrisi yang dia peroleh.
"Sepertinya tubuhku jauh lebih ringan."
Radi mencoba menggerakkan kaki dan tangan. Meskipun masih terkesan kaku, tapi hal ini membuat Radi merasa bahwa tubuhnya juga mengalami peningkatan. Ini adalah sesuatu yang dia tunggu-tunggu. Di masa lalu, Radi adalah orang yang tidak memperhatikan kebugaran tubuh. Jadinya, setelah dia menginjak umur yang sedikit lebih tua, tubuhnya mulai melemah. Dia tidak sebugar orang-orang yang seumurannya.
"Sepertinya aku harus mendapatkan uang dengan segera. Tubuhku setidaknya membutuhkan cairan nutrisi mulai saat ini," ucap Radi bertekad. Dia harus segera mengamankan lifesyle job ini. Apalagi berhubungan dengan forger. Meskipun takut ada pemain yang mendahuluinya, tapi Radi yakin bahwa belum ada pemain yang seberani partynya. Apalagi untuk ukuran pemain yang akan menghabiskan diri dalam produksi.
"Aku harus cepat."
Radi berjalan ke arah dapur. Dia memilih untuk memasak nasi dan menggoreng telur. Sebelum makan, Radi memutuskan untuk mandi. Membiarkan dirinya merasa segar sebelum kembaki lagi ke game yang fenomenal.