"Bukankah leveling ini sungguh mengasyikkan?" tanya Sword Cloud. Bagaimanapun mereka di daerah monster ini baru empat jam, tapi level mereka sudah meningkat dengan drastis.
"Ya, jika kita konsisten, tidak butuh waktu lama sebelum kita berdua mencapai level 7," ucap Hundret Star bersemangat.
Yi Fan hanya menggelengkan kepala sambil tertawa kecil. Kedua temannya ini masih begitu naif. Tempat ini pasti akan ditemukan oleh pemain lain. Dan sampai saat itu tiba, mereka harus berebut monster. Bisa juga mereka akan saling membunuh jika tidak ada yang ingin mengalah.
"Hei, bukankah ini skill book?" tanya Hundret Star pelan sambil melambaikan sebuah buku tipis berwarna biru. Dari sampulnya yang lusuh, sudah bisa dipastikan bahwa buku ini sudah termakan usia.
"Apa yang tertulis di keterangannya?" tanya Yi Fan sambil berjalan mendekat. Dia berhenti untuk menarik monster dan memilih untuk melihat hasil jarahan. Untuk tahap awal ini, sangat langka untuk drop skill book. Apalagi hanya dari monster berperingkat biasa. Sepertinya keberuntungan mereka sedang bagus saat ini.
"Parry?" ucap Hundret Star tak yakin.
"Parry?" Mata Yi Fan membelalak kaget. Bagaimanapun juga. [[PARRY]] merupakan skill penyelamat nyawa. Dan itu lebih langka daripada skill dps.
"Lihat itu Parry khusus untuk job class apa?" tanya Yi Fan. Jika dia bisa, dia akan bergegas ks arah Hundret Star. Sayangnya jarak di antara mereka cukup besar, dan agilitynya belum cukup untuk membuka segel pasif skill, [[Shadow Step]].
"Berseker dan Swordman," jawab Hundret Star setelah termenung berapa saat.
"Wah, apa ini skill book yang sangat langka, Kak?" tanya Sword Cloud. Lelaki itu sudah diam terlalu lama, tapi melihat wajah antusiasme Yi Fan, Sword Cloud tidak bisa diam lagi. Yi Fan biasanya bukan orang yang akan antusias secara berlebihan. Namun, jika dia melakukan hal itu, bisa dibilang bahwa apa yang mereka dapatkan sangat berharga.
"Ya, itu adalah salah satu skill penyelamat nyawa. Skill seperti ini sungguh langka. Dan kita baru akan diajari oleh instruktur setelah level 20. Dan itupun skill penyelamat nyawa yang sangat biasa, [[Water Block]]," ujar Yi Fan. Saat ini, dia sudah sampai di depan Hundret Star. Tanpa menunggu lama, dia mengetuk tulisan "Gunakan" dan seketika buku itu hancue menjadi abu.
"Dengan skill ini, setidaknya aku juga bisa menjadi tank," ucap Yi Fan dengan yakin. Hal ini membuat Hundret Star dan Sword Cloud tersenyum bahagia. Bagaimanapun, jika memiliki tank yang juga bisa memikat monster adalah sesuatu yang sangat baik. Apalagi jika orang itu memiliki daya hancur yang begitu kuat. Tidak ada yang bisa menghalangi mereka untuk naik level dengan cepat.
Saat mereka sedang asyik beristirahat, sebuah goncangan di bumi membuat mereka tiba-tiba waspada. Menatap sekeliling, dan tidak ada apapun yang mencurigakan. Hanya saja, mereka tidak lagi melihat Gnome di pintu keluar dan masuk gua. Monster batu itu seperti hilang ditelan bumi.
"Bukankah goncangan ini terlalu tidak wajar?" tanya Hundret Star.
"Ya, sepertinya begitu," ucap Sword Cloud tidak yakin. Bagaimanapun juga, Yi Fan belum mengatakan sesuatu. Jika ahli sepertinya saja tidak yakin, bagaimana noob seperti dia akan tahu soal situasi ini.
"Tidak baik, lari dari sini."
Meskipun bingung, Hundret Star dan Sword Cloud sangat mempercayai Yi Fan. Jadi, setelah mereka mendengar perintahnya, hal yang pertama mereka lakukan adalah lari. Lari secepat dan sejauh yang mereka bisa. Namun, sebelum mereka bisa bernapas dengan lega, tanah tempat mereka tadi istirahat meledak. Berbagai batu besar yang ada di sana hancur menjadi serpihan yang lebih kecil. Hal ini membuat Hundret Star dan Sword Cloud melongo. Sepasang kakinya tidak bisa untuk tidak bergetar. Bagaimana juga, beberapa detik yang lalu, mereka bertiga duduk beristirahat di sana. Jika bukan karena pengingat Yi Fan, bukankah mereka akan ikut hancur berkeping-keping? Bernasib sama dengan beberapa batu besar yang hancur di sana.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" pekik Sword Cloud. Jantung lelaki muda itu masih terlalu shock dan saat ini berdetak dengan tidak wajar. Mukanya juga sudah sepucat mayat. Benar-benar sungguh memprihatinkan.
"Ada monster di bawah tanah. Namun, aku juga agak kaget dengan ledakannya yang sungguh dasyat. Dan bagaimanapun juga, sepertinya keberuntungan kita cukup bagus. Monster ini adalah tingkat boss, Spesial Elite," ucap Yi Fan bersemangat. Dia melihat [[Earth Worm]] yang cukup jauh itu. Benar-benar tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan boss secepat ini.
"Earth Worm? Dan lihat, apakah jumlah HP itu tidak terlalu berlebihan?" Sword Cloud kembali terkaget-kaget. HP monster tingkat boss ini sungguh mengerikan.
[[EARTH WORM (SPESIAL ELITE, LV 15)
HP: 30.000]]
"Jangan Panik. Aku akan memberitahu kalian tentang strategi yang akan kita gunakan."
Yi Fan lalu mulai menjelaskan tentang strategi sambil membagikan beberapa ramuan kepada Hundret Star dan Sword Art. Yang dia khawatirkan di sini adalah pertahanan tubuh dari [[Earth Worm]] yang sangat tidak normal. Serangan biasa dari mereka bahkan mungkin tidak akan menggores kulitnya.
"Gunalan jubah hitam kalian. Untuk jaga-jaga jika ada seseorang yang ingin mencuri boss dari kita," ucap Yi Fan. Dia tidak mau bahwa mereka ditemukan dengan cepat. Jika hal ini terjadi, bagaimana juga bukanlah hal yang baik. Paku yang menonjol akan menyakiti orang lain meskipun tidak melakukan apa-apa. Dan sejak saat ini, Yi Fan selalu menerapkan sifat protektifnya.
"Baik, lalu kami akan ke posisi kami terlebih dahulu." Sword Cloud sama sekali tidak membantah apa yang diucapkan Yi Fan. Hundret Star juga melakukan hal yang sama. Bagaimana juga, merekabpercaya bahwa Yi Fan tidak akan membahayakan mereka.
"Setelah aggro yang aku tarik stabil, kalian bisa mulai menyerang. Perhatikan mulut dari cacing ini. Jika dia mulai akan mengeluarkan cacing, tolong segera ganggu casting skillnya ini, Star."
Setelah mengucapkan kata-katanya, Yi Fan segera bergerak maju. Dia tidak punya skill [[Provoke]], jadinya dia hanya bisa spam skill dan terus menyerang. Bagaimanapun, aggro setiap monster hampir sama yaitu mengunci serangan mereka pada pemain dengan output kerusakannya sangat tinggi.
"Kalian sudah bisa mulai menyerang. Jangan lupa untuk ganggu casting skillnya. Jika kita terlambat, maka kita bisa dihapus secara tim," ucap Yi Fan. Sekali lagi mengingatkan mereka tugas masing-masing.
Meskipun HP [[Earth Worm]] turun sedikit demi sedikit, tapi hal ini tidak membuat ketiga lelaki itu patah semangat. Hal yang mereka ingat hanyalah seberapa dia bisa menjadi lebih baik dan banyaknya harta rampasan dari seekor monster. Apalagi boss monster.
"Dia akan memulai skill. Hundret Star, gunakan [[Fire Arrow]] dan arahkan ke matanya. Dan Sword, gunakan [[Dark Arrow]] untuk membutakannya sejenak."
Ucapan Yi Fan segera ditanggapi dengan anggukan kepala. Sword Cloud mulai melantunkan mantra. Dia menciptakan bagangan panah berwarna hitam. Meski hanya bayangan, panah ini akan sangat berbahaya jika pemain menaikkannya ke level yang lebih tinggi. Tak sampai satu menit, [[Dark Arrow]] melayang menuju mata monster melata itu. Setelah monster itu kehilangan kemampuannya untuk melihat. Setelah itu, Hundret Star menyusul dengan ribuan panah yang menyerang ke bagian mulut. Dia tidak membiarkan monster itu beristirahat.
"Kerja sama yang baik," ucap Yi Fan puas.
Di dalam agenda Yi Fan, dia sudah menyiapkan tugas-tugas yang akan ditanggung kedua temannya ini. Bagaimanapun juga, Yi Fan tidak bisa untuk menanggungnya sendiri. Dia membutuhkan bantuan untuk mengaturnya. Apalagi dia sudah berencana untuk membangun persekutuan umum dan persekutuan khusus lifestyle job. Dan management dari dua persekutuan ini tidak bisa diberikan ke senbarang orang. Jadi, Yi Fan hanya bisa melatih kedua temannya ini. Sangat baik jika dia bisa merekrut ahli di kehidupannya yang lalu.
"Sepertinya aku harus membuat agenda untuk mencari para ahli independen ini," gumam Yi Fan sambil terus menebaskan pedangnya ke arah monster.
***
"Daerah ini dikuasai oleh Servant. Silakan pergi dan tinggalkan boss di sini."
Sebuah suara yang terdengar mengejek membuat Yi Fan dan kedua temannya menoleh. Wajah Hundret Star dan Sword Cloud mulai pucat ketika melihat sekelompok besar pemain mendekat ke arah mereka. Apalagi level mereka bahkan lebih tinggi dua level dari mereka berdua. Hanya Yi Fan yang bisa mengalahkan level sebagian dari mereka.
"Apa kalian tuli? Bos kami sudah mengatakan bahwa tempat ini milik kami, Servant. Dan boss itu juga milik kami. Tinggalkan tempat ini jika kalian tidak ingin mati berkali-kali," ucap seorang ranger. Bibirnya berkali-kali mengeluarkan senyum mengejek.
"Bagaimana jika kami menolak?" Suara yang begitu dingin dan niat membunuh yang kuat membuat kaget sesemua orang. Dan mereka hanya bisa memandang satu orang yang saat ini sedang tersenyum sinis.
"Bagaimana jika kami menolak?"