Keraguan Mayang saat dia mencoba menelepon orang tuanya mendapat perhatian penuh dari Harun. Dia penasaran apakah benar orang tua Mayang tidak peduli sehingga dia harus mendengar jawaban Mayang yang penuh dengan kekecewaan dan penyesalan pada saat dia baru datang. Cukup lama panggilan telepon Mayang tidak mendapat perhatian sehingga Mayang harus mengulang-ulang beberapa kali. “Buka suaranya!” perintah Harun membuat Mayang kembali ragu. Mayang baru saja mengaktifkan speaker pada ponselnya ketika mereka yang ada di ruangan terkejut mendengar suara bernada marah yang diberikan oleh wanita yang menjawab panggilan telepon Mayang. “Mau apa kamu? Kau pikir kami punya waktu untuk terima telepon dari kamu. Kami bukan orang yang punya waktu lebih seperti kamu yang tidak cukup sekali menelepon ka