Sesuai dengan rencana yang sudah dibuat keluarga Aksa, Mayang hanya mengikuti rangkaian acara yang dimulai dengan pengajian yang dilakukan di rumah pamannya tersebut. Begitu banyak tamu yang datang hingga Mayang sangat bahagia acara pernikahannya mendapatkan banyak doa dari ibu-ibu jama’ah pengajian walaupun dari ucapan Wiwi, adik sepupunya, mereka rata-rata datang hanya untuk melihat Mayang dan kemewahan seperti apa yang bisa mereka rasakan. “Jangan usil dan jangan rusak doa mereka dengan sifat curiga-mu itu,” tegur Mayang. Saat itu pengajian sudah selesai dan kini mereka tengah merapikan tikar dan karpet kembali. “Yaaa, siapa yang gak curiga, Kak. Memangnya mereka kenal sama Kakak? Wiwi yakin mereka rata-rata ingin tahu wajah anak durhaka yang tetap melangsungkan pernikahan meskipun